Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar atau BBPBAT Sukabumi, Jawa Barat terus mengembangkan budidaya udang galah Si Ratu yang memiliki kualitas terbaik untuk saat ini.
"Kami berikan nama Si Ratu karena saat penelitian sejak 2007 lalu, indukannya berasal dari Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sehingga Si Ratu merupakan singkatan dari Seleksi Individu Palabuhanratu," kata Perekayasa Udang Galah BBPBAT Sukabumi, Dasu Rohmana kepada Antara di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, udang galah ini memiliki keunggulan dalam hal ukuran dan cepat besar jika dibandingkan udang galah dari daerah lain maupun hasil tangkapan di alam. Bahkan, Kalimantan yang merupakan salah satu daerah penghasil udang galah saat ini sudah meminta disuplay dari Sukabumi.
Selain itu, udang galah Si Ratu ini bisa dibudidayakan atau dibesarkan di mana saja seperti dengan tanaman padi atau di sebut Ugamedi dan lain-lain. Bahkan, udang hasil penelitan pihaknya cepat berkembangbiak dan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang barunya asalkan air tidak tercemar limbah.
"Kami terus membudidayakan udang ini, karena permintaan sangat tinggi. Sebab jika mengandalkan alam sudah tidak mungkin lagi yang diakibatkan dari kerusakan alam seperti pencemaran," tambahnya.
Di sisi lain, pihaknya juga menyediakan mulai dari benih, indukan hingga ukuran konsumsi. Bahkan, budidaya udang galah ini memiliki peluang usaha yang tinggi karena sampai sekarang permintaan baik dari dalam maupun luar negeri belum terpenuhi, sehingga pihaknya juga mengajak masyarakat untuk ikut membudidayakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi ini.
"Udang galah dihargai Rp75 ribu/kg untuk size 30, hampir seluruh Indonesia meminta pasokan dari Sukabumi, bahkan beberapa negara seperti Malaysia, Jepang
dan Singapura pun meminta pasokan yang lebih besar. Diharapkan dengan adanya peluang ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbudidaya udang galah yang memiliki bahasa latin Macrobrachium rosenbergii," kata Dasu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kami berikan nama Si Ratu karena saat penelitian sejak 2007 lalu, indukannya berasal dari Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sehingga Si Ratu merupakan singkatan dari Seleksi Individu Palabuhanratu," kata Perekayasa Udang Galah BBPBAT Sukabumi, Dasu Rohmana kepada Antara di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, udang galah ini memiliki keunggulan dalam hal ukuran dan cepat besar jika dibandingkan udang galah dari daerah lain maupun hasil tangkapan di alam. Bahkan, Kalimantan yang merupakan salah satu daerah penghasil udang galah saat ini sudah meminta disuplay dari Sukabumi.
Selain itu, udang galah Si Ratu ini bisa dibudidayakan atau dibesarkan di mana saja seperti dengan tanaman padi atau di sebut Ugamedi dan lain-lain. Bahkan, udang hasil penelitan pihaknya cepat berkembangbiak dan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang barunya asalkan air tidak tercemar limbah.
"Kami terus membudidayakan udang ini, karena permintaan sangat tinggi. Sebab jika mengandalkan alam sudah tidak mungkin lagi yang diakibatkan dari kerusakan alam seperti pencemaran," tambahnya.
Di sisi lain, pihaknya juga menyediakan mulai dari benih, indukan hingga ukuran konsumsi. Bahkan, budidaya udang galah ini memiliki peluang usaha yang tinggi karena sampai sekarang permintaan baik dari dalam maupun luar negeri belum terpenuhi, sehingga pihaknya juga mengajak masyarakat untuk ikut membudidayakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi ini.
"Udang galah dihargai Rp75 ribu/kg untuk size 30, hampir seluruh Indonesia meminta pasokan dari Sukabumi, bahkan beberapa negara seperti Malaysia, Jepang
dan Singapura pun meminta pasokan yang lebih besar. Diharapkan dengan adanya peluang ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbudidaya udang galah yang memiliki bahasa latin Macrobrachium rosenbergii," kata Dasu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015