Bupati Batang Wihaji, mengapresiasi tugas - tugas kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) yang  tidak pernah berakhir.

Ia juga meminta dalam melakukan tugasnya selalu berkoordinasi dengan stakeholder agar sasarannya jelas.

"Saya berharap mitigasi kemanusiaan untuk mengantisipasi kejadian bencana yang terjadi di Batang. Semoga PMI semakin baik dalam misi kemanusiaan," harap Wihaji usai upacara peringatan HUT ke-76 PMI, Jumat 17 September 2021.

Baca juga: PMI Mojokerto bantu percepatan vaksinasi

Wihaji juga mengapresiasi penyemprotan disinfektan eco enzym yang terbuat dari bahan baku limbah buah - buahan yang ramah lingkungan dan tidak berefek untuk memutus mata rantai Covid-19.

Per hari ini kasus covid tinggal 22 orang dan kita masuk PPKM level 2, semoga segera selesai tapi jangan menyepelekan. Tetap hati - hati dengan disiplin prokes sehingga tidak ada lagi gelombang covid-19," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PMI Batang, Akhmad Taufiq, mengatakan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang melakukan penyemprotan desinfektan dari bahan-bahan alami atau lebih dikenal sebagai eco enzym di seputar Kota Batang.
 
Bupati Kabupaten Batang Wihaji pimpin upacara HUT ke-76 PMI di Jalan Veteran, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (Antara/HO/PMI/IFRC).

"Ini adalah disinfektan yang dibuat dari limbah buah-buahan dan sayur-sayuran, dan bisa dibuat sendiri," kata ketua PMI Batang, Akhmad Taufiq di Jalan Veteran Batang.
 
Pihaknya juga memberi eco enzym ke lima sekolah agar menggunakannya untuk mendukung pembelajaran tatap muka.

Baca juga: Percepatan vaksinasi COVID-19 jadi pembahasan utama dalam Mukernas PMI

Taufiq mengimbau agar masyarakat memanfaatkan limbah untuk membuat desinfektan yang aman bagi lingkungan tersebut.

Untuk mengenalkan desinfektan dari bahan organik itu, sejumlah mobil PMI dan mobil pemadam kebakaran, berkeliling kota Batang dan menyemprot jalanan di kota Batang.

Di sisi lain, dalam peringatan HUT PMI tersebut, Akhmad Taufik menyatakan bahwa kegiatan organisasinya tidak melulu soal donor darah.

Baca juga: PMI bersama mitra sepakati "Sports for Inclusion, Health Promotion and Disaster Risk Reduction"

Kami juga melakukan bedah rumah warga yang kondisinya memprihatinkan, atau nyaris roboh. Dulu awalnya hanya satu rumah perkecamatan, namun sekarang banyak yang minta dan donatur juga ada, maka satu kecamatan bisa sampai dua rumah," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa hari lahir PMI adalah 17 September 1945 atau satu bulan setelah proklamasi kemerdekaan.

Pewarta: PMI/Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021