Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sukabumi dicopot dari jabatannya akibat peristiwa kebakaran yang menghanguskan ratusan lapak PKL dan puluhan kios/ruko di Pasar Pelita.

"Sikap tegas yang dilakukan oleh Wali Kota Sukabumi, M Muraz dengan mencopot Kepala BPBD Kota Sukabumi, Hendra Resmanda karena yang bersangkutan dinilai indisipliner dalam melaksanakan tugasnya," kata Seketaris Daerah Kota Sukabumi, Hanafie Zein di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, pencopotan tersebut karena yang bersangkutan dinilai lalai dalam melaksanakan tugasnya, seperti tidak ada di lokasi kejadian saat kebakaran terjadi.

Seharusnya, sebagai pejabat tertinggi di BPBD berada di lokasi untuk mengatur proses penanggulangan, apalagi kasus kebakaran ini merupakan yang terbesar sejak puluhan tahun lalu.

Sesuai surat perintah Wali Kota Sukabumi nomor 800/30/BKPP pada 28 September 2015 tentang Penunjukan Pelaksana tugas Kepala unsur pelaksana BPBD Kota Sukabumi untuk Kepala BPBD Kota Sukabumi digantikan oleh Iyus Yusup Permadi sebagai pelaksana tugas atau Plt di SKPD tersebut.

"Kami menyayangkan saat kejadian yang bersangkutan tidak di lokasi padahal, saat kritis tersebut sebagai kepala BPBD harus bisa memberi masukan kepada anak buahnya dan kepala daerah dalam hal penanggulangan.

Namun sayangnya lalai sehingga langkah tegas ini harus dilakukan sebagai contoh untuk pejabat lainnya," tambahnya.

Sementara, Ketua Komisi I DPRD Kota Sukabumi, Faisal Anwar mengatakan langkah tegas ini perlu dilakukan dan harus dijadikan contoh untuk pejabat teras lainnya yang lalai akan tugasnya. Pihaknya juga menyayangkan dengan kondisi yang fatal itu Hendra tidak ada di lokasi yang seharusnya turun ke lokasi paling dahulu untuk mengatur dan membantu penanggulangan musibah ini.

Sebelumnya, kebakaran komplek Pasar Pelita Kota Sukabumi terjadi pada Kamis, 24 September sekitar pukul 19.00 WIB. Pada kejadian ini tidak ada korban jiwa namun kerugian ditaksir mencapai Rp20 miliar.

Dari hasil penyelidikan sementara, kebakaran disebabkan oleh konsleting listrik yang apinya menjalar ke lapak PKL dan ruko yang mayoritas berjualan tekstil seperti seprai, pakaian, gordeng dan lain-lain.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015