Bupati Bogor, Ade Yasin mengaku bangga karena salah satu desa di Kabupaten Bogor, Pondok Udik masuk dalam 10 besar Indeks Desa Membangun (IDM) tertinggi.
"Nilai IDM Pondok Udik 0,9778 dan persentase pertumbuhan 0,39 persen," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Senin.
Menurutnya, data tersebut merupakan IDM tahun 2021 yang dirilis Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Baca juga: Bupati Bogor optimistis kembali raih penghargaan IGA tahun 2021
Data tersebut diperoleh Kemendes PDTT melalui survei yang dilakukan secara internal pada tahun 2021, untuk mengukur capaian kinerja 74.957 desa selama satu tahun.
Ade Yasin menyebutkan bahwa capaian tersebut merupakan buah dari program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) yang ia luncurkan di 2021. Pemkab Bogor telah menganggarkan Rp318,5 miliar untuk 356 desa guna menstimulasi pembangunan infrastruktur desa.
"Program Samisade dapat mendorong pemulihan ekonomi sekaligus mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDG's) Desa. Program Samisade dengan pola padat karya diharapkan dapat membawa dampak penyerapan tenaga kerja dan menggerakkan sektor riil di akar rumput dan menciptakan multiplier effect yang mendorong pemulihan ekonomi," paparnya.
Baca juga: Kapolres-Bupati Bogor sepakat laksanakan uji coba ganjil genap di Jalur Puncak
Di samping itu, Kemendes PDTT juga menyatakan bahwa Kabupaten Bogor nihil desa berstatus tertinggal mulai tahun ini.
Kemendes PDTT pada pada situs resminya, kemendesa.go.id, menayangkan bahwa empat desa di Kabupaten Bogor yang pada tahun 2020 masih berstatus desa tertinggal, kini naik status menjadi desa berkembang.
Empat desa tersebut yaitu Cilaku di Kecamatan Tenjo, Wirajaya di Kecamatan Jasinga, serta Sukarasa dan Buanajaya di Kecamatan Tanjungsari.
Baca juga: Bupati Bogor: Taman Safari boleh beroperasi
Di samping itu, data Kemendes PDTT menunjukkan banyak kemajuan lainnya dari desa-desa di Kabupaten Bogor, seperti desa mandiri dari sebelumnya berjumlah 29 desa menjadi 48 desa. Kemudian, desa maju dari sebelumnya berjumlah 131 desa menjadi 188 desa. Jumlah desa berkembang yang sebelumnya tercatat ada 252 desa, kini tersisa sebanyak 180 desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021