Bogor, (Antara Megapolitan) - Ratusan warga melaksanakan Shalat Idul Adha 1436 Hijriah/2015 yang dilaksanakan oleh DPC Muhammadiyah Kota Bogor, Jawa Barat di Lapangan Sempur, Rabu.
Shalat berlangsung dari pukul 06.30 WIB bertindak sebagai imam dan khatib yakni Meizar LC, MA dari DPC Muhammadiyah.
Menurut Ketua Panitia pelaksanaan Shalat Idul Adha DPC Muhammadiyah Bogor, Deni Lubis, pelaksanaan Idul Adha diikuti ratusan warga Muhammadiyah.
"Alhamdulillah, meskipun tidak libur, warga Muhammadiyah tetap melaksanakan Shalat Idul Adha pagi ini," kata Deni.
Deni mengatakan, Muhammadiyah memiliki ketentuan perhitungan penentuan jatuhnya hari perayaan Idul Adha dengan metode wujudan hilal, sehingga tidak mengikuti pengumuman Arab Saudi maupun Pemerintah Indonesia.
"Kami memiliki kalender khusus wujudan hilal, ini sudah biasa kita laksanakan. Dan tidak tergantung pengumuman Saudi Arab maupun pemerintah pusat," kata Deni.
Ia mengatakan, berdasarkan perhitungan kalender wujudan hilal, 10 Djulhijah jatuh pada hari Rabu sehingga seluruh warga Muhammadiyah melaksanakan Shalat Idul Adha sebagai mana yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Terkait perbedaan tersebut, Deni mengatakan, hal tersebut sebagai kewajaran karena adanya perbedaan metode. Sehingga hal ini dapat dipahami oleh masyarakat sebagai bentuk toleransi.
"Kita berharap suatu saat nanti ada kalender global yang berlaku di seluruh dunia, sehingga penentuan Idul Adha tidak berbeda-beda lagi," katanya.
Tidak hanya Muhammadiyah yang melaksanakan Idul Adha saat ini, lanjut Deni. Negara seperti Turki, Oman dan Qatar juga sudah melaksanakan Shalat Idul Adha pada hari Rabu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Shalat berlangsung dari pukul 06.30 WIB bertindak sebagai imam dan khatib yakni Meizar LC, MA dari DPC Muhammadiyah.
Menurut Ketua Panitia pelaksanaan Shalat Idul Adha DPC Muhammadiyah Bogor, Deni Lubis, pelaksanaan Idul Adha diikuti ratusan warga Muhammadiyah.
"Alhamdulillah, meskipun tidak libur, warga Muhammadiyah tetap melaksanakan Shalat Idul Adha pagi ini," kata Deni.
Deni mengatakan, Muhammadiyah memiliki ketentuan perhitungan penentuan jatuhnya hari perayaan Idul Adha dengan metode wujudan hilal, sehingga tidak mengikuti pengumuman Arab Saudi maupun Pemerintah Indonesia.
"Kami memiliki kalender khusus wujudan hilal, ini sudah biasa kita laksanakan. Dan tidak tergantung pengumuman Saudi Arab maupun pemerintah pusat," kata Deni.
Ia mengatakan, berdasarkan perhitungan kalender wujudan hilal, 10 Djulhijah jatuh pada hari Rabu sehingga seluruh warga Muhammadiyah melaksanakan Shalat Idul Adha sebagai mana yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Terkait perbedaan tersebut, Deni mengatakan, hal tersebut sebagai kewajaran karena adanya perbedaan metode. Sehingga hal ini dapat dipahami oleh masyarakat sebagai bentuk toleransi.
"Kita berharap suatu saat nanti ada kalender global yang berlaku di seluruh dunia, sehingga penentuan Idul Adha tidak berbeda-beda lagi," katanya.
Tidak hanya Muhammadiyah yang melaksanakan Idul Adha saat ini, lanjut Deni. Negara seperti Turki, Oman dan Qatar juga sudah melaksanakan Shalat Idul Adha pada hari Rabu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015