Radio masih menjadi salah satu saluran komunikasi pilihan utama bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan akurat terkait COVID-19.

Hal ini terungkap pada asesmen cepat daring yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) pada awal tahun 2020. Dengan dukungan Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC), PMI telah melakukan banyak kegiatan menggunakan saluran radio sejak awal pandemi COVID-19 diidentifikasi di Indonesia karena kemampuannya untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok dan digunakan sebagai wadah pelibatan masyarakat untuk mendapatkan umpan balik.

Kegiatan radio yang dilakukan di delapan provinsi prioritas PMI (Jawa, Bali, dan Sulawesi Selatan) ditujukan untuk menjangkau semua lapisan masyarakat dari kota hingga desa agar mendukung penyebaran informasi terkait COVID-19 yang akurat serta membantu menepis hoaks dengan memberikan fakta dan menklarifikasi rumor yang mungkin beredar di masyarakat.

Baca juga: Soal Rumah Pulih LRT, Sekjen PMI: 'Festival tolong menolong' untuk sesama

Hal ini dilakukan dengan mengundang narasumber ahli pada tiap sesinya dan menyiarkan Iklan Layanan Masyarakat di radio swasta dan radio komunitas yang berfokus pada pesan pencegahan COVID-19 (communications as aid).

Selain itu, konten yang disiarkan juga mudah dilokalisasi menggunakan bahasa lokal sehingga lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat di lokasi tersebut serta membantu masyarakat dengan keterbatasan penglihatan atau berada di daerah di luar jangkuan internet atau televisi yang dapat menghambat penyebaran informasi sebagai bentuk inklusivitas.

Interaksi yang ditawarkan pada kegiatan radio merupakan kesempatan bagi PMI untuk mendengar dan mengumpulkan lebih dari 1,000 umpan balik masyarakat (terhitung dari bulan Juni 2021) yang diolah melalui  saluran telepon, aplikasi pesan WhatsApp serta layanan pesan singkat.

Baca juga: PMI genjot mitigasi 3T + 1 V Bantu Pemerintah Dalam Penanganan COVID-19

Informasi ini digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas dan penyesuaian kegiatan di masyarakat karena mereka berperan penting dalam perencanaan kegiatan serta menentukan informasi yang relevan agar kegiatan penyebaran informasi terkait COVID-19 dapat dilakukan secara efektif.

Misalnya, keberadaan hoaks yang menjadi salah satu topik yang kerap kali disampaikan oleh masyarakat tentu membuat kerasahan serta menimbulkan kebingungan tentang kebenaran informasi.

Pentingnya memastikan keberadaan informasi dari umpan balik yang diterima PMI dapat mendukung para pemangku kepetingan untuk membuat strategi dan rujukan mengenai hal apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pencegahan COVID-19 di masyarakat.

Baca juga: PMI dan KOICA galang kesiapsiagaan bencana

Saluran radio masih memiliki peran penting untuk memberikan informasi terkait COVID-19 yang akurat di masyarakat. Kemampuan menjangkau masyarakat hingga ke pelosok untuk memastikan semua lapisan masyarakat mendapatkan informasi terkini dan mendengar kebutuhannya untuk mendapatkan umpan balik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pelibatan masyarakat.    

Pewarta: PMI/Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021