Bupati Bogor, Ade Yasin berupaya meningkatkan produktivitas komoditas unggulan jenis tanaman cabai di 59 hektare lahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Tahun 2020 produksi cabai Kabupaten Bogor 57.433 kuintal," ungkapnya usai meninjau panen cabai di Desa Tugu Jaya, Cigombong, Kabupaten Bogor, Selasa.
Ia bertekad meningkatkan produktivitas cabai di enam kecamatan tersebut, meski kini harga cabai sedang turun. Enam kecamatan yang menjadi lokasi penanaman cabai yaitu Cigombong, Cijeruk, Caringin, Pamijahan, Dramaga serta Sukamakmur.
"Saat ini harga cabai kurang baik, mungkin karena kebutuhan akan cabai menurun. Dengan diberlakukannya PPKM darurat dan level 4, banyak restoran dan rumah makan yang terdampak, tentunya berimbas kepada kebutuhan bahan-bahan makanan termasuk cabai," paparnya.
Baca juga: Program asuransi usaha tani padi di Kabupaten Bogor dialokasikan anggaran Rp900 juta
Ade Yasin mengaku akan tetap menggenjot geliat perekonomian masyarakat lewat sektor pertanian, imbas pandemi.
"Saya sudah instruksikan kepada dinas-dinas terkait agar tak luput dan terus menggenjot perekomian kita," kata Ade Yasin.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu juga berharap pada produktivitas pertanian lainnya, termasuk penjualan tanaman hias yang malah mengalami lonjakan saat pandemi.
Pasalnya, ia mencatat hasil ekspor tanaman hias ke berbagai negara dari Kabupaten Bogor bisa menghasilkan devisa hingga Rp700 juta per hari.
Baca juga: Bupati Bogor wajibkan petani ber-KTP Bogor
"Terdapat 622 petani eksportir dari Kabupaten Bogor tergabung dalam 52 perusahaan yang mengeluarkan phythosanitary atau ijin ekspor, dengan rata-rata devisa negara Rp500 juta hingga Rp700 juta per hari," kata Ade Yasin.
Kemudian, capaian lainnya di bidang pertanian yaitu produksi kopi robusta yang bisa menembus angka 4.004 ton dalam setahun, melebihi angka target tahunan yang hanya 3.000an ton.
"Kabupaten Bogor sangat kaya akan kekayaan alamnya, tanah-tanah yang subur dapat diolah untuk pertanian dan perkebunan. Sistem dan teknologi bidang pertanian yang kita edukasikan terus juga membuahkan hasil," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Bogor Jadikan Tenjo Sentra Jagung Hibrida
Padahal, menurutnya target produksi kopi robusta di Kabupaten Bogor yang sudah diproyeksikan hingga tahun 2023 yaitu hanya 3.726 ton setahun.
Tak hanya kopi robusta, petani di Kabupaten Bogor juga menghasilkan jenis kopi lainnya, yakni arabika sebanyak 473 ton dan seberat 542 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Tahun 2020 produksi cabai Kabupaten Bogor 57.433 kuintal," ungkapnya usai meninjau panen cabai di Desa Tugu Jaya, Cigombong, Kabupaten Bogor, Selasa.
Ia bertekad meningkatkan produktivitas cabai di enam kecamatan tersebut, meski kini harga cabai sedang turun. Enam kecamatan yang menjadi lokasi penanaman cabai yaitu Cigombong, Cijeruk, Caringin, Pamijahan, Dramaga serta Sukamakmur.
"Saat ini harga cabai kurang baik, mungkin karena kebutuhan akan cabai menurun. Dengan diberlakukannya PPKM darurat dan level 4, banyak restoran dan rumah makan yang terdampak, tentunya berimbas kepada kebutuhan bahan-bahan makanan termasuk cabai," paparnya.
Baca juga: Program asuransi usaha tani padi di Kabupaten Bogor dialokasikan anggaran Rp900 juta
Ade Yasin mengaku akan tetap menggenjot geliat perekonomian masyarakat lewat sektor pertanian, imbas pandemi.
"Saya sudah instruksikan kepada dinas-dinas terkait agar tak luput dan terus menggenjot perekomian kita," kata Ade Yasin.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu juga berharap pada produktivitas pertanian lainnya, termasuk penjualan tanaman hias yang malah mengalami lonjakan saat pandemi.
Pasalnya, ia mencatat hasil ekspor tanaman hias ke berbagai negara dari Kabupaten Bogor bisa menghasilkan devisa hingga Rp700 juta per hari.
Baca juga: Bupati Bogor wajibkan petani ber-KTP Bogor
"Terdapat 622 petani eksportir dari Kabupaten Bogor tergabung dalam 52 perusahaan yang mengeluarkan phythosanitary atau ijin ekspor, dengan rata-rata devisa negara Rp500 juta hingga Rp700 juta per hari," kata Ade Yasin.
Kemudian, capaian lainnya di bidang pertanian yaitu produksi kopi robusta yang bisa menembus angka 4.004 ton dalam setahun, melebihi angka target tahunan yang hanya 3.000an ton.
"Kabupaten Bogor sangat kaya akan kekayaan alamnya, tanah-tanah yang subur dapat diolah untuk pertanian dan perkebunan. Sistem dan teknologi bidang pertanian yang kita edukasikan terus juga membuahkan hasil," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Bogor Jadikan Tenjo Sentra Jagung Hibrida
Padahal, menurutnya target produksi kopi robusta di Kabupaten Bogor yang sudah diproyeksikan hingga tahun 2023 yaitu hanya 3.726 ton setahun.
Tak hanya kopi robusta, petani di Kabupaten Bogor juga menghasilkan jenis kopi lainnya, yakni arabika sebanyak 473 ton dan seberat 542 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021