Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan saat ini baru sekitar 13,7 juta UMKM Indonesia yang masuk dalam platform digital, sementara di tengah pandemi digitalisasi menjadi kunci agar UMKM dapat bertahan dan bertumbuh.
Pemerintah terus berinovasi untuk membantu adaptasi UMKM di tengah era digital dengan menggandeng platform dagang online.
Pada peluncuran Depok Virtual Expo, Selasa (24/08), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno yang diwakili Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Baparekraf Rizki Handayani Mustafa menyampaikan rencana pemerintah terkait percepatan digitalisasi serta target milik pemerintah dalam menyiapkan ekosistem digital bagi UMKM.
"Depok Virtual Expo Ini merupakan salah satu contoh bagaimana pemerintah daerah mengembangkan UMKM dari hulu ke hilir mulai dari pelatihan, pendampingan sampai kolaborasi dengan platform dagang online,” kata Menparekraf Sandiaga lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Di masa pandemi, lanjutnya, sektor ekonomi kreatif menjadi pemenang dengan melakukan adaptasi serta inovasi baru. Pemerintah menargetkan ke depannya akan ada 60 juta pelaku UMKM untuk onboarding digital secara nasional melalui Program Bangga Buatan Indonesia.
Digitalisasi tersebut dapat tercapai melalui kolaborasi dengan portal dagang online, dalam menghadapi unstoppable trend yakni di mana orang-orang mulai semakin bergantung pada digitalisasi.
Baca juga: 350 UMKM Depok ikuti kegiatan virtual expo
Hal itu juga menjadi fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan meluncurkan Program Depok Virtual Expo. Pihaknya berharap kegiatan ini dapat mempercepat adaptasi UMKM ke dunia digital, sehingga keterbatasan pasar akibat pandemi dapat teratasi.
Pada kesempatan yang sama Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan fokus Pemkot Depok untuk UMKM.
“Pemerintah Kota Depok menaruh perhatian yang sangat besar bagi pelaku UMKM. Kami ingin menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan, serta meningkatkan daya beli masyarakat," kata Idris.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mewujudkan 5000 pengusaha baru dan 1000 perempuan pengusaha di Kota Depok. Sinergi antara pemerintah daerah, pusat dan juga portal belanja online dinilai sangat diperlukan untuk mewujudkan hal itu.
Portal dagang online Shopee menjadi salah satu mitra Pemerintah Kota Depok untuk mencapai misi tersebut.
“Kami hadir melalui komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM yang memberikan edukasi dan pendampingan dalam segi pengembangan bisnis digital, dukungan pembiayaan, serta jangkauan pasar yang lebih luas secara nasional maupun internasional melalui Program Ekspor Shopee,” jelas Head of Government Affairs Shopee Indonesia Balques Manisang.
Baca juga: Pemkot Depok berharap UMKM cepat beradaptasi ke dunia digital
Produk UMKM Depok seperti makanan dan minuman serta produk fesyen dihadirkan dalam aplikasi Shopee mulai dari tanggal 24 Agustus - 5 September 2021.
Selain itu edukasi pelatihan dan pendampingan juga diberikan melalui kelas Kampus Shopee dengan berbagai kelas menarik seperti cara membuka toko online, cara mengoperasikan toko, hingga strategi pemasaran online.
Produk UMKM Depok juga akan mendapatkan promosi melalui akun Instagram Kreasi Nusantara.
UMKM Depok memiliki kesempatan untuk memperluas pasar melalui ShopeeFood dalam menjual produk makanan siap saji. Berbagai promo menarik juga dihadirkan oleh Shopee dalam membeli produk UMKM Depok melalui pembelian menggunakan fasilitas pembayaran digital, ShopeePay.
“UMKM merupakan bagian penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. Untuk itu, kami terus berusaha untuk berkontribusi secara nyata dalam mendukung dan mendorong kemajuan UMKM. Melalui komitmen Shopee, kami menghadirkan ekosistem untuk membantu menumbuhkan UMKM Indonesia naik kelas dengan berbagai program dan inovasi,” kata Balques.
Kolaborasi pemerintah dan sektor swasta yang semakin erat, diharapkan dapat memperluas dampak positif bagi UMKM lokal, untuk pertumbuhan ekonomi yang kuat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021