Pihak Managemen Margocity mengklaim telah melakukan perawatan gedung sesuai dengan Standar Operational Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
"Kalau maintenance tentunya kita sesuai dengan SOP," kata Marcom Manajer Margocity Reza Ardiananda di Depok, Minggu.
Menurut dia pemeriksaan secara berkala dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, seperti memeriksa kelengkapan-kelengkapan peralatan keamanan ataupun pengecekan kondisi gedung dilakukan secara berkala.
"Kalau untuk pemeliharaan gedung berjalan normal saja tak ada kendala," jelasnya.
Baca juga: Polisi ungkapkan terjadi kebocoran pipa gas sebelum jatuhnya lift di Margocity
Manajemen Margocity baru mulai membuka kembali operasionalnya pada 17 Agustus 2021, setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Depok dilonggarkan dan pusat perbelanjaan boleh dibuka sesuai dengan persyaratan protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi sebelum dibuka kami melakukan pengecekan secara menyeluruh," ujarnya.
Sementara itu mengenai adanya korban jiwa dalam peristiwa ledakan yang keras di Margocity tersebut, pihak pengelola Pusat Perbelanjaan Margocity menyatakan menanggung biaya rumah sakit untuk semua korban baik yang menjalani perawatan dan juga memberikan santunan kepada korban yang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Seperti diketahui korban ledakan Margocity yang dirawat di RSUI sebanyak 3 orang dan meninggal satu orang. Sedangkan dua orang sudah diperbolehkan pulang.
Baca juga: Pengelola mal Margocity tanggung semua biaya korban ledakan
Korban meninggal dunia M (30) pada Minggu (22/8) pukul 03:20 WIB. Setelah mendapat perawatan di RSUI, karyawan tenant J Co itu meninggal dunia karena mengalami luka berat pada bagian kepala dan luka bakar.
Sedangkan sisanya 8 orang korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda Margonda.
Reza Ardiananda mengatakan, pihaknya melakukan penanganan korban sejak dari awal. "Korban semua kita tangani dan kami antar langsung ke rumah sakit," katanya.
Reza mengatakan akan memberikan santunan kepada korban yang meninggal. "Mengenai jumlahnya cukuplah," kata Reza yang enggan mengungkapkan berapa jumlah santunan yang diberikan.
Baca juga: Ledakan di Margocity Depok akibatkan seorang korban meninggal dunia
Sementara itu untuk operasional Margocity ditutup selama proses penyelidikan berlangsung.
Reza mengatakan belum mengetahui kapan Margocity akan dibuka kembali, karena hingga kini belum mendapat izin kembali dibuka.
"Sampai saat ini waktu belum dapat ditentukan, kita masih menunggu pihak Polres Kota Depok," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Kalau maintenance tentunya kita sesuai dengan SOP," kata Marcom Manajer Margocity Reza Ardiananda di Depok, Minggu.
Menurut dia pemeriksaan secara berkala dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, seperti memeriksa kelengkapan-kelengkapan peralatan keamanan ataupun pengecekan kondisi gedung dilakukan secara berkala.
"Kalau untuk pemeliharaan gedung berjalan normal saja tak ada kendala," jelasnya.
Baca juga: Polisi ungkapkan terjadi kebocoran pipa gas sebelum jatuhnya lift di Margocity
Manajemen Margocity baru mulai membuka kembali operasionalnya pada 17 Agustus 2021, setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Depok dilonggarkan dan pusat perbelanjaan boleh dibuka sesuai dengan persyaratan protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi sebelum dibuka kami melakukan pengecekan secara menyeluruh," ujarnya.
Sementara itu mengenai adanya korban jiwa dalam peristiwa ledakan yang keras di Margocity tersebut, pihak pengelola Pusat Perbelanjaan Margocity menyatakan menanggung biaya rumah sakit untuk semua korban baik yang menjalani perawatan dan juga memberikan santunan kepada korban yang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Seperti diketahui korban ledakan Margocity yang dirawat di RSUI sebanyak 3 orang dan meninggal satu orang. Sedangkan dua orang sudah diperbolehkan pulang.
Baca juga: Pengelola mal Margocity tanggung semua biaya korban ledakan
Korban meninggal dunia M (30) pada Minggu (22/8) pukul 03:20 WIB. Setelah mendapat perawatan di RSUI, karyawan tenant J Co itu meninggal dunia karena mengalami luka berat pada bagian kepala dan luka bakar.
Sedangkan sisanya 8 orang korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda Margonda.
Reza Ardiananda mengatakan, pihaknya melakukan penanganan korban sejak dari awal. "Korban semua kita tangani dan kami antar langsung ke rumah sakit," katanya.
Reza mengatakan akan memberikan santunan kepada korban yang meninggal. "Mengenai jumlahnya cukuplah," kata Reza yang enggan mengungkapkan berapa jumlah santunan yang diberikan.
Baca juga: Ledakan di Margocity Depok akibatkan seorang korban meninggal dunia
Sementara itu untuk operasional Margocity ditutup selama proses penyelidikan berlangsung.
Reza mengatakan belum mengetahui kapan Margocity akan dibuka kembali, karena hingga kini belum mendapat izin kembali dibuka.
"Sampai saat ini waktu belum dapat ditentukan, kita masih menunggu pihak Polres Kota Depok," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021