Bogor, (Antara Megapolitan) - Bursa Hewan Kurban yang ke-16 kalinya kembali digelar oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, diikuti belasan peternak dan penjual.

"Bursa Hewan Kurban ini telah digagas 16 tahun yang lalu. Bertujuan untuk bagaimana sentralisasi hewan kurban, agar lebih mudah diawasi," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, saat membuka Bursa Hewan Kurban ke-16 di Halaman Kantor Puslitbangnak, Jalan Padjajaran, Kota Bogor, Selasa.

Belasan penjual dan peternak ini akan mengikuti Bursa Hewan Kurban selama sepekan lebih dimulai dari 14 sampai 24 September atau hingga hari pelaksanaan kurban. Ratusan ekor hewan ternak tersedia seperti domba dan sapi yang terjamin kualitas serta kesehatan dan kehalalannya.

Usmar mengharapkan, Bursa Hewan Kurban ini konsisten dilaksanakan setiap tahunnya setiap Idul Adha dan dapat diperluas hingga bisa menampung para penjual dan peternak yang masih berjualan di pinggir jalan.

"Ini tugas Dinas Pertanian untuk melakukan sosialisasi agar ke depan tidak ada lagi yang berjualan di trotoar. Semua kita sentralkan, agar terpusat mudah mengontrol dan mengawasi, sehingga hewan kurban yang sampai ke masyarakat memenuhi standar aman, sehat, utuh dan halal," kata Usmar.

Menurut Usmar, sosialisasi yang dilakukan Dinas Pertanian telah berhasil merelokasi lahan penjualan hewan kurban yang tadinya lebih banyak di pinggir jalan, kini telah bergeser dengan memanfaatkan lahan kosong sehingga menjadi lebih terkontrol.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor, Azrin Syamsudin mengatakan, stok hewan kurban di Kota Bogor tahun ini mencapai 9.500 ekor terdiri dari sapi dan domba/kambing. Pasokan ini dipasok dari sejumlah peternak yang ada di wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, Jawa Barat maupun Pulau Jawa.

"Tahun ini stok hewan kurban meningkat dari tahun sebelumnya sekitar 5 sampai 10 persen, angkanya mencapai 9.500 ekor," kata Azrin.

Terkait harga, lanjut Azrin, tahun ini juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, misalnya harga jual sapi yang tadinya Rp45 ribu per kilo gram, kini naik berkisar antara Rp50 ribu sampai Rp60 ribu kg per ekor sapi.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Bogor, Wina mengatakan, kenaikan harga hewan kurban saat ini dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan hewan ternak lokal.

"Namun, kenaikan ini tidak mengurangi niat masyarakat untuk beribadah kurban. Karena seberapa pun harganya, masyarakat tetap berkurban karena ini bagian dari ibadah," katanya.

Kepala Puslitbangnak Kementerian Pertanian, Bess Tiesnamurti mengatakan Bursa Hewan Kurban juga bertujuan mendorong agar para penyembelih hewan kurban dapat mengetahui tata cara pemotongan dan penanganan daging kurban.

"Bursa Hewan Kurban ini digelar satu paket, tidak hanya ajang jual beli, tetapi ada edukasi untuk masyarakat lewat pelatihan kepada para DKM dan pameran hasil peternakan," kata Bess.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015