Pekanbaru (Antara Megapolitan) - Warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, bersyukur atas kebesaran dan kemurahan Tuhan yang telah menurunkan hujan di tengah kelamnya kabut asap menyelimuti ibu kota Provinsi Riau tersebut.

"Alhamdullilah..turun hujan," demikian ucapan yang terlontar dari Andi, pelajar kelas 1 SDN Fajar, Pekanbaru, Senin, saat dijumpai sedang bermain sepeda di tengah kabut asap tanpa menyadari bahayanya.

Lain lagi dengan Indah, (35), seorang ibu rumah tangga di Labuh Baru, yang miliki bayi usia satu tahun. Dia membatalkan niatnya pulang kampung ke Medan setelah hujan turun.

"Syukurlah akhirnya turun hujan, besok saya sudah niatkan akan mengungsi dengan bayi saya, tapi tampaknya batal. Semoga kabut asap hilang," ucapnya.

Sebelumnya Badan Lingkungan Hidup (BLH)  Kota Pekanbaru menyatakan, Particulate Matter (PM10) wilayah tersebut pada Senin pukul 09.00 WIB sudah menunjukan angka 1.051,71 level sangat berbahaya.

Kondisi ini berlanjut dengan diumumkannya status darurat kondisi udara oleh Gubernur Riau.

Bahkan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus menyatakan, kondisi kualitas udara Pekanbaru pada Senin tidak layak dihirup oleh manusia.

"Bagi sebagian keluarga yang mampu mereka sudah mengungsi keluar Riau," ujar Firdaus.

Sebelumnya Badan Meteerologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, memprediksi secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau cerah berawan disertai kabut asap.

"Peluang hujan dengan intensitas ringan tidak merata pada siang atau sore hari terjadi di wilayah Riau bagian utara," ujar Kepala BMKG, Pekanbaru, Sugarin, Senin.

Berdasarkan pengamatan antara, hampir semua status ponsel pintar mengucapkan syukur atas diturunkannya hujan.

Turunnya hujan telah membawa harapan baru bagi udara dan kondisi kota Pekanbaru pada hari berikut. 

Pewarta: Netty Mindrayani/Vera Lusiana

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015