Cikarang, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menargetkan mulai tahun 2019 nol persen atau tidak ada lagi kasus kematian ibu melahirkan di wilayah setempat.
"Kasus kematian ibu melahirkan akan kita tekan hingga 0 persen mulai 2019," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Nining Suwarni di Cikarang, Jumat.
Menurut dia, hasil data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi pada tahun 2013 tercatat kematian ibu melahirkan sebanyak 38 orang dan kematian bayi sebanyak 98 orang.
"Angka itu turun setiap tahunnya. namun sesuai program Kementerian Kesehatan angka kematian ibu dan bayi harus dicegah dengan program Angka Kematian Ibu Nol (Akinol)," katanya.
Strategi untuk mendukung terealisasinya target itu di antaranya dengan memberikan pendidikan kepada bidan desa mengenai tata cara membantu ibu melahirkan yang sesuai dengan kurikulum maupun aturan yang mengacu pada Kementerian Kesehatan.
"Program itu juga kami sosialisasikan secara rutin ke posyandu di setiap desa," katanya.
Nining menambahkan, faktor kematian ibu melahirkan mayoritas disebabkan karena ketidaktahuan pasien saat mengandung tentang penyakit yang dideritanya, sehingga berdampak buruk juga pada bayinya.
"Oleh sebab itu dibutuhkan sosialisasi bagi masyarakat melalui bidan desa maupun petugas puskesmas yang merupakan kepanjangan tangan dinas kesehatan," katanya.
Dia berharap program tersebut dapat diketahui masyarakat dan dipahami serta diimplementasikan secara baik.
"Program ini bisa terwujud dengan baik bila masyarakatnya mau berpartisipasi aktif mewujudkannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kasus kematian ibu melahirkan akan kita tekan hingga 0 persen mulai 2019," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Nining Suwarni di Cikarang, Jumat.
Menurut dia, hasil data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi pada tahun 2013 tercatat kematian ibu melahirkan sebanyak 38 orang dan kematian bayi sebanyak 98 orang.
"Angka itu turun setiap tahunnya. namun sesuai program Kementerian Kesehatan angka kematian ibu dan bayi harus dicegah dengan program Angka Kematian Ibu Nol (Akinol)," katanya.
Strategi untuk mendukung terealisasinya target itu di antaranya dengan memberikan pendidikan kepada bidan desa mengenai tata cara membantu ibu melahirkan yang sesuai dengan kurikulum maupun aturan yang mengacu pada Kementerian Kesehatan.
"Program itu juga kami sosialisasikan secara rutin ke posyandu di setiap desa," katanya.
Nining menambahkan, faktor kematian ibu melahirkan mayoritas disebabkan karena ketidaktahuan pasien saat mengandung tentang penyakit yang dideritanya, sehingga berdampak buruk juga pada bayinya.
"Oleh sebab itu dibutuhkan sosialisasi bagi masyarakat melalui bidan desa maupun petugas puskesmas yang merupakan kepanjangan tangan dinas kesehatan," katanya.
Dia berharap program tersebut dapat diketahui masyarakat dan dipahami serta diimplementasikan secara baik.
"Program ini bisa terwujud dengan baik bila masyarakatnya mau berpartisipasi aktif mewujudkannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015