Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat membongkar sejumlah makam keramat palsu di kawasan Hutan Lindung Sukawayana.

"Pembongkaran dua makam palsu yang dianggap keramat itu untuk menghindari sifat musrik, karena tidak sedikit warga yang datang makam palsu itu untuk meminta pesugihan maupun kekayaan," kata Wakil Ketua MUI Kecamatan Cikakak, Acek Suhanda di Sukabumi, Kamis.

Untuk antisipasi adanya perlawanan dari pengelola makam palsu itu, MUI Kecamatan Cikakak juga berkoordinasi dengan anggota Polsek/Koramil Cikakak, Satuan Polisi Pamong Praja dan sejumlah tokoh masyarakat serta didampingi oleh petugas dari dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).

Menurutnya, hingga saat ini sudah ada delapan makam palsu yang dibonkar oleh MUI Kecamatan Cikakak seperti di daerah Batukenit, Gunung Tangkil Utara dan Barat, Gunung Sunda, Gang Ajid dan Curug Cihaur. Tindakan tegas ini agar umat beragama khususnya umat muslim terhindar dari kemusyirakan.

"Kami juga mengimbau kepada warga agar tidak tertipu oleh makam yang dianggap keramat, karena berdoa hanya kepada Allah SWT dan jangan asal percaya dengan istilah makam keramat yang jelas akan menjerumuskan kepada kemusrikan," imbaunya.

Sementara itu, Kapolsek Cikakak AKP I. Djubaedi mengatakan selain melakukan pembongkaran terhadap makam palsu pihaknya juga menertibkan tempat konservasi itu dari hal yang disalah gunakan.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar tidak ada kesalahfahaman atas pembongkaran makam ini.

"Tujuan utama selain antisipasi kemusrikan, pembongkaran makam palsu ini juga untuk mengembalikan fungsi kawasan hutan lindung," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015