Bogor, (Antara Megapolitan) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor, Jawa Barat menggelar Cerdas Cermat Kepemiluan untuk siswa tingkat SLTA dalam rangka sosialisasi dan pendidikan pemilu kepada generasi muda yang diyakini dapat meningkatkan partisipasi pemilih pemula.

"Cerdas cermat kepemiluan ini merupakan rangkaian pemilu yang dimulai dari seleksi tertulis, cerdas cermat, dan final," kata Ketua KPU Kota Bogor, Undang Suryatna, di Bogor, Rabu.

Undang menjelaskan, cerdas cermat kepemiluan tingkat SLTA kali ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan oleh KPU.

Kegiatan serupa diawali sejak tahun 2007, lalu 2010, dan 2012. Tahun ini KPU kembali menyelenggarakan dengan melibatkan seluruh sekolah SLTA se-Kota Bogor baik SMA, SMK, dan MA.

Dikatakannya pula, tanggal 12 September akan dimulai seleksi tertulis peserta cerdas-cermat SLTA, dimana akan dicari 12 orang siswa pemenang perwakilan masing-masing sekolah untuk ikut ke babak penyisihan yang akan dilaksanakan pada 17 September 2015 nanti.

Adapun materi tes tertulis yang akan diikuti peserta terdiri atas sistem pemerintahan indonesia berdasarkan UUD 45, unsur penyelenggaraan pemilu, sejarah pemilu dan pilkada di Indonesia.

Kemudian soal pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD, pemilihan umum presiden dan wakil presiden, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak dan pengetahuan umum dan isu-isu aktual penyelenggaraan pilkada serentak 2015.

"Dari 12 orang ini akan ikut babak penyisihan yang akan dilaksanakan 17 September mendatang," kata Undang.

Undang menyebutkan lagi, cerdas-cermat kepemiluan merupakan salah satu bentuk dari pendidikan pemilu yang dikemas sedemikian rupa, ada sisi hiburan, dan disisi lain menambah wawasan dan menumbuhkan pemahaman serta kesadaran bagi pelajar yang akan menjadi pemilih pemula.

"Supaya pemilih pemula ini betul-betul memahami dan menyadari pemilu penting bagi masa depan mereka dan bangsa," kata Undang.

Tidak hanya itu, lanjut Undang, penyelenggaraan sosialisasi dan pendidikan kepemiluan dan demokrasi juga untuk menjadikan para pelajar sebagai duta pemilu di masing-masing sekolah.

Menurut Undang, selama empat kali penyelenggaraan, meski belum meneliti sejauh apa dampaknya, namun dinyakini penyelenggaraan sosialisasi dan pendidikan kepemiluan melalui cerdas-cermat mendorong meningkatkan partisipasi pemilih khususnya pemilih pemula.

"Ini dilihat dari tingkat partisipasi tahun lalu, cukup tinggi yakni 75 persen," kata Undang.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015