Bogor, (Antara Megapolitan) - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat mulai membangun dua unit kolam resapan di Kota Bogor, Jawa Barat sebagai daerah percontohan pembangunan kolam resapan di Indonesia.
"Pembangunan dua unit kolam resapan di Kota Bogor ini merupakan program dukungan pembangunan 65 bendungan dalam optimalisasi pemanfaatan air," kata Dirjen Sumber Daya Air, KemenPU-PERA, Muhammad Rizal, dalam peresmian "ground breaking" pembangunan kolam resapan di Bogor, Kamis.
Dikatakannya, proyek pembangunan dua kolam resapan di Kota Bogor dilaksanakan oleh Dirjen Sumber Daya Air KemenPU-PERA yang bekerjasama dengan Japan International Corporate Agency (JICA).
"Kota Bogor terpilih sebagai percontohan pertama pembuatan kolam resapan berteknologi baru di Indonesia," kata Muhammad Rizal.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, kolam resapan akan dibangun di dua titik yakni di halaman kantor Bappeda dan kantor Kecamatan Bogor Utara.
"Sebagai daerah hulu sungai dan daerah resapan air bagi Jakarta dan sekitarnya. Kota Bogor menyadari pentingnya pembuatan kolam resapan ini," kata Ade.
Ade berharap, proyek pembangunan kolam resapan dengan menggunakan metode "Plastic Rainwater Infiltration and Storage Facilities atau PRISF memberikan manfaat luas dan menjadi solusi penanganan banjir wilayah ibu kota.
"Dengan kolam resapan ini, air hujan yang turun tidak langsung menuju sungai dan terbuang percuma, tetapi ditampung di kolam resapan. Dan dapat digunakan ketika musim kemarau panjang tiba," katanya.
Perwakilan JICA Indonesia, Tetsuya Harada menambahkan, Pemerintah Indonesia dapat mengembangkan teknologi kolam resapan yang dibangun di Kota Bogor yang dapat menjadi syarat wajib dalam membangun gedung baru.
"Pembangunan kolam resapan dengan metode PRISF ini sudah diterapkan di Jepang dan ini memberikan dampak yang positif," katanya.
Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, BAPPEDA Kota Bogor, Naufal Isnaeni menambahkan, kolam tersebut terbuat dari bahan polypropylene berukuran 10 x 20 meter dan kedalama 1,5 meter. Kolam resapan itu dapat menampung air hujan sekitar 120 meter kubik.
"Fungsi kolam ini sebagai kantong air dan mencegah air hujan langsung terbuang ke "drainase" atau selokan serta mengembalikan air hujan ke dalam tanah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Pembangunan dua unit kolam resapan di Kota Bogor ini merupakan program dukungan pembangunan 65 bendungan dalam optimalisasi pemanfaatan air," kata Dirjen Sumber Daya Air, KemenPU-PERA, Muhammad Rizal, dalam peresmian "ground breaking" pembangunan kolam resapan di Bogor, Kamis.
Dikatakannya, proyek pembangunan dua kolam resapan di Kota Bogor dilaksanakan oleh Dirjen Sumber Daya Air KemenPU-PERA yang bekerjasama dengan Japan International Corporate Agency (JICA).
"Kota Bogor terpilih sebagai percontohan pertama pembuatan kolam resapan berteknologi baru di Indonesia," kata Muhammad Rizal.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, kolam resapan akan dibangun di dua titik yakni di halaman kantor Bappeda dan kantor Kecamatan Bogor Utara.
"Sebagai daerah hulu sungai dan daerah resapan air bagi Jakarta dan sekitarnya. Kota Bogor menyadari pentingnya pembuatan kolam resapan ini," kata Ade.
Ade berharap, proyek pembangunan kolam resapan dengan menggunakan metode "Plastic Rainwater Infiltration and Storage Facilities atau PRISF memberikan manfaat luas dan menjadi solusi penanganan banjir wilayah ibu kota.
"Dengan kolam resapan ini, air hujan yang turun tidak langsung menuju sungai dan terbuang percuma, tetapi ditampung di kolam resapan. Dan dapat digunakan ketika musim kemarau panjang tiba," katanya.
Perwakilan JICA Indonesia, Tetsuya Harada menambahkan, Pemerintah Indonesia dapat mengembangkan teknologi kolam resapan yang dibangun di Kota Bogor yang dapat menjadi syarat wajib dalam membangun gedung baru.
"Pembangunan kolam resapan dengan metode PRISF ini sudah diterapkan di Jepang dan ini memberikan dampak yang positif," katanya.
Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, BAPPEDA Kota Bogor, Naufal Isnaeni menambahkan, kolam tersebut terbuat dari bahan polypropylene berukuran 10 x 20 meter dan kedalama 1,5 meter. Kolam resapan itu dapat menampung air hujan sekitar 120 meter kubik.
"Fungsi kolam ini sebagai kantong air dan mencegah air hujan langsung terbuang ke "drainase" atau selokan serta mengembalikan air hujan ke dalam tanah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015