Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat sedikitnya ada 9.605 pelaku usaha pariwisata di wilayahnya terdampak pandemi COVID-19.
"Total sekitar 9.605 orang pelaku pariwisata terdampak mulai dari tempat wisata, hotel, hingga restoran. Macam-macam, ada yang di-PHK, dirumahkan sementara dan hanya mendapat setengah gaji," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Senin.
Menurutnya, kondisi terpuruk tersebut bermula ketika awal pandemi yang mewajibkan semua tempat wisata ditutup.
Baca juga: Pemkab Bogor bergantung pada sektor pariwisata untuk pulihkan PAD
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu mengaku telah menggolongkan pelaku pariwisata sebagai prioritas penerima vaksin, sebagai langkah awal pemulihan sektor pariwisata.
Ia juga kini fokus mengembangkan potensi ekonomi pariwisata, khususnya yang berbasis konservasi. Ia menjalankan strategi pemulihan ekonomi nasional melalui pengembangan wisata desa.
Ade Yasin bahkan mengklaster empat aspek pembangunan kepariwisataan, yakni pembangunan destinasi pariwisata, industri pariwisata, pemasaran pariwisata, dan kelembagaan kepariwisataan.
Baca juga: Festival Wisata Desa siap digelar Pemkab Bogor berhadiah Rp1,5 miliar
Ia menganggap pariwisata sebagai sektor andalan di Kabupaten Bogor dalam hal penggerak roda perekonomian. Setidaknya ia memiliki empat alasan yang membuat pariwisata di wilayahnya menjadi sektor andalan.
Pertama, pariwisata menjadi penyumbang devisa negara terbesar kedua. Alasan kedua, menyerap tenaga kerja dan memiliki nilai tambah yang besar. Ketiga, menjadi pembangunan berkelanjutan atau kelestarian lingkungan. Keempat karena Bogor memiliki potensi besar pariwisata.
Kini, ia mencatat ada 30 desa wisata yang resmi terbentuk dan 555 hotel dan penginapan yang masih bertahan saat pandemi, meski tingkat kunjungannya rendah lantaran ada pembatasan aktivitas masyarakat melalui berbagai kebijakan.
Baca juga: 2.200 pelaku usaha pariwisata divaksin COVID-19 di TSI Bogor
"Salah satu strategi pembangunan sistem tata kelola pariwisata adalah meningkatkan peran dan pengembangan wisata desa. Oleh karena itu Pemkab Bogor terus mendorong pengembangan pariwisata dan memacu agar seluruh desa mengembangkan potensi wisata di daerah masing-masing baik itu wisata alam, eduwisata, atau wisata buatan," terang Ade Yasin.
Menurutnya, Pemkab Bogor giat mendorong desa untuk membangun, karena desa sebagai pengungkit kebangkitan Kabupaten Bogor. Sebagian besar kekayaan dan potensi wisata Kabupaten Bogor berada di 416 desa yang tersebar di 40 kecamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Total sekitar 9.605 orang pelaku pariwisata terdampak mulai dari tempat wisata, hotel, hingga restoran. Macam-macam, ada yang di-PHK, dirumahkan sementara dan hanya mendapat setengah gaji," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Senin.
Menurutnya, kondisi terpuruk tersebut bermula ketika awal pandemi yang mewajibkan semua tempat wisata ditutup.
Baca juga: Pemkab Bogor bergantung pada sektor pariwisata untuk pulihkan PAD
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu mengaku telah menggolongkan pelaku pariwisata sebagai prioritas penerima vaksin, sebagai langkah awal pemulihan sektor pariwisata.
Ia juga kini fokus mengembangkan potensi ekonomi pariwisata, khususnya yang berbasis konservasi. Ia menjalankan strategi pemulihan ekonomi nasional melalui pengembangan wisata desa.
Ade Yasin bahkan mengklaster empat aspek pembangunan kepariwisataan, yakni pembangunan destinasi pariwisata, industri pariwisata, pemasaran pariwisata, dan kelembagaan kepariwisataan.
Baca juga: Festival Wisata Desa siap digelar Pemkab Bogor berhadiah Rp1,5 miliar
Ia menganggap pariwisata sebagai sektor andalan di Kabupaten Bogor dalam hal penggerak roda perekonomian. Setidaknya ia memiliki empat alasan yang membuat pariwisata di wilayahnya menjadi sektor andalan.
Pertama, pariwisata menjadi penyumbang devisa negara terbesar kedua. Alasan kedua, menyerap tenaga kerja dan memiliki nilai tambah yang besar. Ketiga, menjadi pembangunan berkelanjutan atau kelestarian lingkungan. Keempat karena Bogor memiliki potensi besar pariwisata.
Kini, ia mencatat ada 30 desa wisata yang resmi terbentuk dan 555 hotel dan penginapan yang masih bertahan saat pandemi, meski tingkat kunjungannya rendah lantaran ada pembatasan aktivitas masyarakat melalui berbagai kebijakan.
Baca juga: 2.200 pelaku usaha pariwisata divaksin COVID-19 di TSI Bogor
"Salah satu strategi pembangunan sistem tata kelola pariwisata adalah meningkatkan peran dan pengembangan wisata desa. Oleh karena itu Pemkab Bogor terus mendorong pengembangan pariwisata dan memacu agar seluruh desa mengembangkan potensi wisata di daerah masing-masing baik itu wisata alam, eduwisata, atau wisata buatan," terang Ade Yasin.
Menurutnya, Pemkab Bogor giat mendorong desa untuk membangun, karena desa sebagai pengungkit kebangkitan Kabupaten Bogor. Sebagian besar kekayaan dan potensi wisata Kabupaten Bogor berada di 416 desa yang tersebar di 40 kecamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021