Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Petani asal Sukabumi yang tergabung dalam International Social Culture Centre Foundation atau ISCC berhasil menemukan herbisida alami yang bahan bakunya hanya dari sampah atau limbah organik.
"Penelitian ini sudah kami lakukan sejak 1985, bahkan diterima langsung oleh Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia pada 1992, dan terus kami kembangkan serta melakukan berbagai perbaikan hingga layak digunakan untuk pertanian," kata Ketua Pembina ISCC Sukabumi, Iwan Heryawan di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, herbisida alami yang berfungsi untuk memberantas gulma atau tumbuhan parasit ini mungkin satu-satunya di dunia, walaupun ada herbisida ini dalam bentuk kimia yang bisa merusak kesuburan tanah.
Bahkan, harganya pun sangat murah dan bisa dibuat sendiri oleh petani, karena tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan kualitas pertanian di Indonesia.
Adapun bahan yang digunakan bisa didapat di mana saja, karena berasal dari sampah atau limbah organik yang salah satunya adalah kulit buah durian, daun nimba atau mindi, ranting cemara dan bahan alami lainnya dari alam.
Pihaknya juga sudah mencoba beberapa kali di tempat berbeda tenyata hanya dalam beberapa menit gulma langsung kering dan yang terpenting penggunaan herbisida alami ini tidak merusak fungsi dan kesuburan tanah.
"Temuan kami ini juga sudah diakui dan mendapatkan sertifikat dari Indonesian Organic Farming Certification (Inofice) dan lulus uji Standar Nasional Indonesia dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), sehingga herbisida ini layak digunakan di seluruh lahan pertanian," katanya.
Iwan mengatakan penelitian yang dilakukannya ini ditujukan untuk seluruh petani di Indonesia dan diserahkan kepada pemerintah untuk disosialisasikan kepada petani. Namun, dirinya enggan temuannya ini dijadikan ajang bisnis oleh swasta, karena tujuan utamanya adalah untuk membantu petani dalam menekan biaya operasional bertaninya.
Selain itu, temuannya ini juga disosialisasikan dan ilmunya diberikan utuh kepada para petani dan pelajar di bidang pertanian agar terus dikembangkan, dan untuk tujuan akhirnya adalah agar petani kembali menggunakan bahan alami untuk meningkatkan produksi pertaniannya.
"Kami juga menemukan pupuk cair dan pestisida organik yang sudah terbukti mampu mendongkrak hasil pertanian, bahkan bisa panen sepanjang tahun dan petani tetap bisa bercocok tanam di musim kemarau," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Penelitian ini sudah kami lakukan sejak 1985, bahkan diterima langsung oleh Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia pada 1992, dan terus kami kembangkan serta melakukan berbagai perbaikan hingga layak digunakan untuk pertanian," kata Ketua Pembina ISCC Sukabumi, Iwan Heryawan di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, herbisida alami yang berfungsi untuk memberantas gulma atau tumbuhan parasit ini mungkin satu-satunya di dunia, walaupun ada herbisida ini dalam bentuk kimia yang bisa merusak kesuburan tanah.
Bahkan, harganya pun sangat murah dan bisa dibuat sendiri oleh petani, karena tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan kualitas pertanian di Indonesia.
Adapun bahan yang digunakan bisa didapat di mana saja, karena berasal dari sampah atau limbah organik yang salah satunya adalah kulit buah durian, daun nimba atau mindi, ranting cemara dan bahan alami lainnya dari alam.
Pihaknya juga sudah mencoba beberapa kali di tempat berbeda tenyata hanya dalam beberapa menit gulma langsung kering dan yang terpenting penggunaan herbisida alami ini tidak merusak fungsi dan kesuburan tanah.
"Temuan kami ini juga sudah diakui dan mendapatkan sertifikat dari Indonesian Organic Farming Certification (Inofice) dan lulus uji Standar Nasional Indonesia dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), sehingga herbisida ini layak digunakan di seluruh lahan pertanian," katanya.
Iwan mengatakan penelitian yang dilakukannya ini ditujukan untuk seluruh petani di Indonesia dan diserahkan kepada pemerintah untuk disosialisasikan kepada petani. Namun, dirinya enggan temuannya ini dijadikan ajang bisnis oleh swasta, karena tujuan utamanya adalah untuk membantu petani dalam menekan biaya operasional bertaninya.
Selain itu, temuannya ini juga disosialisasikan dan ilmunya diberikan utuh kepada para petani dan pelajar di bidang pertanian agar terus dikembangkan, dan untuk tujuan akhirnya adalah agar petani kembali menggunakan bahan alami untuk meningkatkan produksi pertaniannya.
"Kami juga menemukan pupuk cair dan pestisida organik yang sudah terbukti mampu mendongkrak hasil pertanian, bahkan bisa panen sepanjang tahun dan petani tetap bisa bercocok tanam di musim kemarau," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015