Bogor, 2/5 (ANTARA) - Peringatan hari pendidikan nasional di Kota Bogor, Jawa Barat diwarnai unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) setempat.
Sekitar 20 orang massa menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jalan Padjajaran, Rabu.
Dalam aksinya massa berorasi menuntut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor turun dari jabatannya karena dinilai gagal dan terindikasi korupsi.
Mahasiswa menyoroti keterlambatan penyaluran dana bantuan program pusat sumber belajar teknologi informasi dan komunikasi yang harusnya diterima seluruh sekolah di Kota Bogor.
"Di hari pendidikan nasional ini kami mengkritisi kondisi pendidikan kita. Khusus di Kota Bogor. Kepala Dinas telah gagal memperjuangkan hak masyarakat," kata koordinator aksi Muhammad Furqon.
Menurut dia, keterlambatan penyaluran dana bantuan operasional program sumber belajar teknologi, informasi dan komunikasi diduga sengaja dilakukan oleh kepala dinas.
Selain menyoroti hal tersebut, lanjut Furqon, dalam aksi tersebut pihaknya juga menyuarakan terkait keberadaan RSBI atau rintisan sekolah bertaraf internasional yang dikhawatirkan menimbulkan kapitalisasi dunia pendidikan.
"Keberadaan RSBI ini juga mendiskriminasi antara si kaya dan si miskin," ujarnya.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga meminta Disdik Kota Bogor dan pihak sekolah untuk transparan dan tepat sasaran dalam memanfaatkan dana BOS, DAK dan BSM, mengingat masih banyak anak yang tidak besekolah dan putus sekolah yang tidak mendapatkan perhatian.
Tidak hanya itu, dalam orasinya mahasiswa juga mendesak pemerintah untuk mengkomersialisasikan dunia pendidikan melalui penerimaan siswa baru.
"Disdik harus lebih teliti dalam hal sekolah yang harus dapat bantuan," katanya.
Usai menyampaikan orasinya, massa langsung membubarkan diri secara tertib.
Dalam aksinya massa mendapat pengawalan aparat kepolisian resor Bogor Kota.
Sebelumnya, pada pagi harinya, peringatan Hardiknas di Kota Bogor ditandai dengan upacara yang diikuti ratusan pelajar dan guru mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA bertempat di GOR Padjajaran.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
Sekitar 20 orang massa menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jalan Padjajaran, Rabu.
Dalam aksinya massa berorasi menuntut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor turun dari jabatannya karena dinilai gagal dan terindikasi korupsi.
Mahasiswa menyoroti keterlambatan penyaluran dana bantuan program pusat sumber belajar teknologi informasi dan komunikasi yang harusnya diterima seluruh sekolah di Kota Bogor.
"Di hari pendidikan nasional ini kami mengkritisi kondisi pendidikan kita. Khusus di Kota Bogor. Kepala Dinas telah gagal memperjuangkan hak masyarakat," kata koordinator aksi Muhammad Furqon.
Menurut dia, keterlambatan penyaluran dana bantuan operasional program sumber belajar teknologi, informasi dan komunikasi diduga sengaja dilakukan oleh kepala dinas.
Selain menyoroti hal tersebut, lanjut Furqon, dalam aksi tersebut pihaknya juga menyuarakan terkait keberadaan RSBI atau rintisan sekolah bertaraf internasional yang dikhawatirkan menimbulkan kapitalisasi dunia pendidikan.
"Keberadaan RSBI ini juga mendiskriminasi antara si kaya dan si miskin," ujarnya.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga meminta Disdik Kota Bogor dan pihak sekolah untuk transparan dan tepat sasaran dalam memanfaatkan dana BOS, DAK dan BSM, mengingat masih banyak anak yang tidak besekolah dan putus sekolah yang tidak mendapatkan perhatian.
Tidak hanya itu, dalam orasinya mahasiswa juga mendesak pemerintah untuk mengkomersialisasikan dunia pendidikan melalui penerimaan siswa baru.
"Disdik harus lebih teliti dalam hal sekolah yang harus dapat bantuan," katanya.
Usai menyampaikan orasinya, massa langsung membubarkan diri secara tertib.
Dalam aksinya massa mendapat pengawalan aparat kepolisian resor Bogor Kota.
Sebelumnya, pada pagi harinya, peringatan Hardiknas di Kota Bogor ditandai dengan upacara yang diikuti ratusan pelajar dan guru mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA bertempat di GOR Padjajaran.
Laily R
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012