Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Dania Agustian Rahman (19), warga Kota Sukabumi, Jawa Barat yang merupakan salah seorang pendaki yang menjadi korban tewas di Gunung Semeru, Jawa Timur sudah hobi berpetualang sejak sekolah dasar (SD).
"Sepupu saya memang sudah telihat hobi berpetualangannya sejak duduk di bangku SD, bahkan dibandingkan jalan-jalan di pasar modern Dania lebih senang jalan dan berpetualang ke alam terbuka," kata sepupu korban, Reynaldi di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, korban anak ketiga dari tujuh bersaudara ini yang tinggal bersama orang tuanya di Komplek Perbata, RT/RW-04, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, jiwa petualangannya semakin terlihat saat duduk di SMA.
Apalagi setelah lulus dan masuk ke Universitas Pasundan Bandung, Bahkan dia sering mengajaknya untuk mendaki gunung.
Selain itu, terakhir ia juga sempat diajak korban mendaki Gunung Rinjani, namun dirinya tidak mau karena tidak hobi mendaki.
Tetapi beberapa bulan lalu, ia dan rekan-rekan alumni di SMA Negeri I Kota Sukabumi sempat mendaki Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, kemudian mendaki lagi ke Gunung Gede di Kabupaten Sukabumi.
"Hobinya itu sulit dilarang, karena jiwa petualangannya sudah terbentuk sejak kecil. Bahkan saat kami SD, Dania lebih sering jalan dan bermain ke alam terbuka dibandingkan diam di rumah, padahal almarhumah merupakan perempuan," tambahnya.
Reynaldi mengatakan pula bahwa korban juga merupakan perempuan yang tomboy, walaupun dalam kesehariannya selalu berhijab kecuali di dalam rumah.
Dirinya merasa kehilangan sosok sepupunya yang dinilai ceria dan tidak pernah mengeluh dengan apapun yang terjadi pada dirinya.
Sementara bibi korban, Rena Maryana menambahkan, saat ini keluarga tengah menjemput jenazah keponakannya itu ke Lumajang, Jawa Timur.
Informasi terakhir jasad Dania sudah dievakuasi oleh Tim SAR gabungan ke rumah sakit.
"Ibu almarhumah sangat shock mendengar kejadian ini, bahkan saat melihat tayangan dan running teks televisi, ibunya sempat tidak sadarkan diri," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Sepupu saya memang sudah telihat hobi berpetualangannya sejak duduk di bangku SD, bahkan dibandingkan jalan-jalan di pasar modern Dania lebih senang jalan dan berpetualang ke alam terbuka," kata sepupu korban, Reynaldi di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, korban anak ketiga dari tujuh bersaudara ini yang tinggal bersama orang tuanya di Komplek Perbata, RT/RW-04, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, jiwa petualangannya semakin terlihat saat duduk di SMA.
Apalagi setelah lulus dan masuk ke Universitas Pasundan Bandung, Bahkan dia sering mengajaknya untuk mendaki gunung.
Selain itu, terakhir ia juga sempat diajak korban mendaki Gunung Rinjani, namun dirinya tidak mau karena tidak hobi mendaki.
Tetapi beberapa bulan lalu, ia dan rekan-rekan alumni di SMA Negeri I Kota Sukabumi sempat mendaki Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, kemudian mendaki lagi ke Gunung Gede di Kabupaten Sukabumi.
"Hobinya itu sulit dilarang, karena jiwa petualangannya sudah terbentuk sejak kecil. Bahkan saat kami SD, Dania lebih sering jalan dan bermain ke alam terbuka dibandingkan diam di rumah, padahal almarhumah merupakan perempuan," tambahnya.
Reynaldi mengatakan pula bahwa korban juga merupakan perempuan yang tomboy, walaupun dalam kesehariannya selalu berhijab kecuali di dalam rumah.
Dirinya merasa kehilangan sosok sepupunya yang dinilai ceria dan tidak pernah mengeluh dengan apapun yang terjadi pada dirinya.
Sementara bibi korban, Rena Maryana menambahkan, saat ini keluarga tengah menjemput jenazah keponakannya itu ke Lumajang, Jawa Timur.
Informasi terakhir jasad Dania sudah dievakuasi oleh Tim SAR gabungan ke rumah sakit.
"Ibu almarhumah sangat shock mendengar kejadian ini, bahkan saat melihat tayangan dan running teks televisi, ibunya sempat tidak sadarkan diri," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015