KJRI Chicago mempromosikan kopi Indonesia dengan aroma dan rasa istimewa (specialty coffee) dengan menggandeng pakar cita rasa kopi (Q-grader) dan pelaku bisnis di wilayah Midwest, Amerika Serikat.

Bertempat di KJRI Chicago pada Jumat (18/6), kegiatan mencicipi kopi (coffee cupping) tersebut dihadiri oleh perwakilan beberapa perusahaan roastery terbesar di AS, yaitu Intelligentsia, Metric Coffee, Stivers Coffee, dan New Math Coffee.

”Acara coffee cupping ini untuk ditujukan utamanya untuk memperkenalkan specialty coffee Indonesia yang belum ada di daerah Midwest, AS. Sejauh ini kopi Indonesia yang sudah banyak beredar adalah kopi jenis Sumatera dan Jawa. Melalui acara ini diharapkan tumbuh permintaan terhadap varian kopi Indonesia yang lain, sehingga pada akhirnya turut mendongkrak ekspor kopi Indonesia secara keseluruhan,” kata Konsul Jenderal RI di Chicago Meri Binsar Simorangkir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Baca juga: Realisasi produksi kopi robusta Kabupaten Bogor capai 4.004 ton

Biji kopi hanya bisa dikategorikan sebagai specialty coffee bila memperoleh nilai (grade) 80 atau lebih di skala 100-poin coffee review. Mulai dari cara penanaman, bentuk biji yang sempurna, serta proses pengolahan dan pengeringan terbaik baru bisa menghasilkan apa yang disebut specialty coffee.

Kegiatan cupping dipandu oleh Mikey Rinaldo, seorang barista Indonesia sekaligus Q-grader bersertifikasi yang tinggal di Chicago dan telah beberapa kali memenangi ajang kompetisi barista internasional.

Seorang Q-grader itu sendiri adalah mereka yang sudah lulus ujian Coffee Quality Institute, setelah melewati pelatihan dan ujian yang ketat. Di seluruh dunia, diperkirakan hanya terdapat 3.500 orang Q-grader bersertifikasi.

Dalam kesempatan itu, Mikey melakukan cupping terhadap delapan varian specialty coffee, yang terdiri dari jenis Azalea, Semendo, Siamang Forest, Simalungun, Sunda Aromani, Papandayan, Pulu-pulu Natural, dan Toraja Pulu-pulu.

Baca juga: Pentingnya kurangi porsi konsumsi kopi selama Ramadhan

Keseluruhan jenis kopi yang ditampilkan adalah yang berasal dari perkebunan bersertifikasi, diolah dan dikembangkan sesuai standar specialty coffee, serta bersifat berkelanjutan karena dalam pengelolaannya memperhatikan kesejahteraan para petani, pemilik lahan perkebunan, maupun masyarakat sekitar.

Kopi-kopi yang diuji tersebut berasal dari sejumlah perusahaan, seperti Klasik Beans, Tanamera, Sosogood Coffee Company, dan Bloom.

“Kopi Indonesia memiliki karakteristik yang kuat, dan masing-masing daerah memiliki cita rasa yang berbeda. Hal ini saya yakini akan menjadi daya tarik tersendiri, dan berpotensi besar untuk menembus pasar AS,” tutur Mikey.

Baca juga: Kopi asal Boyolali Jawa Tengah diekspor ke Jerman untuk pertama kalinya

Perwakilan sejumlah perusahaan kopi yang hadir dalam acara itu juga turut menyampaikan ketertarikan terhadap kopi Indonesia. Donnie Hunt dari Stivers menyebut dirinya senang bisa mengetahui jenis kopi Indonesia yang selain, setelah selama ini hanya mengetahui kopi Sumatera dan Jawa.

Sementara, Kim Nguyen dari Intelligentsia Coffee berkomentar bahwa kopi asal Pulu-Pulu memiliki komposisi yang seimbang dan merupakan salah satu kopi favoritnya dari seluruh jenis yang ditampilkan.

Sependapat dengan hadirin lainnya, Miro Lomeli dari Metric Coffee menyatakan keyakinannya bahwa specialty coffee Indonesia memiliki peluang besar untuk diterima oleh kalangan penggemar kopi AS.

Acara coffee cupping tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian promosi specialty coffee Indonesia yang akan dilakukan KJRI Chicago sepanjang 2021.

Pada 16 Juni lalu, KJRI juga mengadakan promosi kopi Indonesia melalui kegiatan Indonesian Coffee Day, dengan menggandeng salah satu coffee shop yang telah memiliki jaringan cukup besar di AS, Peet’s Coffee.

Mendukung acara promosi, pihak Peet’s Coffee pada hari itu secara khusus menyajikan menu berbasis biji kopi Sumatra, berupa kopi hitam, latte,dan cappuccino kepada warga Chicago yang hadir di gerai Peet’s bersamaan dengan acara tersebut.

Berdasarkan dialog dengan para hadirin di acara tersebut, banyak di antara para pecinta kopi yang sudah mengenal kopi Sumatra, tetapi mereka belum mengasosiasikan kopi Sumatra dengan Indonesia.

Para pelanggan Peet’s Coffee menyukai cita rasa kopi Sumatra yang khas, dan secara khusus memberikan apresiasi terhadap acara Indonesian Coffee Day karena telah memberikan wawasan baru terhadap kekayaan varian kopi Indonesia, menurut keterangan KJRI Chicago.

Melalui rangkaian Indonesian Coffee Day dan coffee cupping, KJRI Chicago berharap dapat menjangkau dua pangsa pasar yang sangat berbeda, yaitu masyarakat awam pencinta kopi maupun para ahli kopi profesional.

Dengan melakukan dua acara yang fokus target yang berbeda, hasil yang didapatkan diharapkan bisa lebih holistik dan tidak terbatas kepada pasar dengan segmen khusus.

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021