Jombang, Jawa Timur (Antara Megapolitan) - Said Aqil Siradj terpilih kembali menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara aklamasi setelah pesaingnya, As'ad Ali Said, menyatakan mundur pada pemilihan putaran kedua.

Sebelumnya, dalam proses pemilihan putaran pertama yang dimulai sejak Rabu (5/8) malam pukul 22.00 WIB hingga Kamis dini hari itu di Ruang Sidang Muktamar ke-33 NU di alun-alun Jombang, Jawa Tumur, Said Aqil Siradj memenangkan perolehan suara calon ketum organisasi massa berbasis Islam terbesar tersebut.

Said memperoleh hasil suara tertinggi dibandingkan kandidat lainnya.

Dari informasi yang dihimpun Antara, total suara yang mengikuti pemilihan calon Ketua Umum PBNU tersebut adalah 417 suara yang berasal dari pengurus tanfidziah tingkat wilayah dan cabang NU.

Dalam penghitungan suara tersebut, Said Aqil Siradj mengungguli calon lainnya dengan mendapat 287 suara, disusul oleh As'ad Ali Said yang memperoleh 107 suara dan Salahuddin Wahid dengan 10 suara.

Di tempat selanjutnya ada Hilmi Muhammadiyah 3 suara, Idrus Romli 1 suara, Mustofa Bisri 1 suara dan abstain 2 suara. Ada juga nama-nama seperti Asad Said dengan 2 suara, Ali Said dan Saad Ali masing-masing dua suara.

Ketua Sidang Pleno Pemilihan Ketua Umum PBNU masa khidmat 2015-2020 KH. Ahmad Muzakki mengatakan dari hasil yang diperoleh, Said dan As'ad berhak melanjutkan ke putaran kedua dalam persaingan menjadi Ketua Umum PBNU.

"Namun Pak As'ad tawadhu' mendukung hasil akhir dalam pemilihan ini," kata Ahmad.    

Mundurnya As'ad ini, membuat Said menjadi Ketum PBNU dalam proses pemilihan satu putaran pemilihan suara dalam proses pemungutan suara atau aklamasi.

Dalam sidang pemilihan Ketua Umum itu juga diberitakan Rais Aam terpilih Mustofa Bisri yang akrab dipanggil Gus Mus tetap tidak mau menjadi Rais Aam PBNU masa khidmat 2015-2020 yang akhirnya digantikan oleh KH. Ma'ruf Amin. 

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015