Bogor, (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat prioritaskan tumbuh kembang balita yang perlu mendapat penanganan serius, mengingat masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait perkembangan baik secara sehat.

"Setiap balita wajib dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, kita harus prioritaskan tumbuh kembang balita di Kota Bogor harus segera ditangani," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, di Bogor, Jumat.

Ia mengatakan, kesehatan balita sangat ditentukan dari status gizinya. Khususnya pada usia 1.000 hari pertama kehidupan perlu dilakukan pengecekan terhadap balita. Apabila pada periode emas ini terjadi kekurangana supan makanan dapat mengakibatkan kondisi kesehatan dan otak balita tumbuh kurang maksimal.

Kondisi tersebut, kata dia, terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pola pengasuhan balita. Seperti ketidahtahuan ibu menyusui mengenai pentingnya ASI murni sebagai makanan terbaik bagi bayi pada periode emas.

"Karena minimnya kesadaran akan pentingnya ASI untuk bayi, banyak ibu menyusui yang enggan memberikan ASI pada bayinya. Kondisi ini mengakibatkan balita mengalami gizi buruk," katanya.

Dikatakannya, adanya Gerakan Bulan Penimbangan Balita yang setiap tahunya dilaksanakan di seluruh Posyandu di Kota Bogor salah satunya adalah untuk mengantisipasi permasalahan terhadap tumbuh kembang balita di masyarakat.

"Penimbangan balita yang dilakukan secara rutin di Posyandu belum dapat menjaring semua balita yang ada," kata Rubaeah.

Untuk itu, lanjut dia, perlu gerakan bulan penimbangan balita agar mencapai penimbangan 100 persen balita. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Agustus, tetapi dapat terus dilanjutkan secara rutin setiap bulannya.

Rubaeah mengatakan, Dinas Kesehatan telah mensosialisasi persiapan pelaksanaan Bulan Penimbangan Balita kepada camat se Kota Bogor, kader PKK dan Posyandu yang dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK, Kepala Bidang Pembinaan Kehidupan Dinas Kesehatan sebagai narasumber.

Ia menambahkan, gerakan Bulan Penimbangan Balita bertujuan untuk mendapatkan data yang mutakhir tentang jumlah balita menurut kelompok umur sehingga mendapatkan gambaran status gizi 100 persen balita di Kota Bogor termasuk kasus gizi buruk dan penanggungalannya.

"Penanggulangan dilakukan salah satunya dengan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi sehingga dapat mencegah kebutaan pada anak," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015