Bogor, (Antara Megapolitan) - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membangun dua unit kolam resapan air hujan di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, sebagai percontohan pembuatan kolam resapan di Indonesia.
"Kota Bogor terpilih sebagai percontohan pertama pembuatan kolam resapan di Indonesia," kata Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, BAPPEDA Kota Bogor, Naufal Isnaeni usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemkot Bogor dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kemen PU-PERA di Balai Kota, Selasa.
Ia mengatakan, dua unit kolam resapan air hujan merupakan hibah dari Kementerian PU-PERA melalui Dirjen Sumber Daya Air. Rencananya kolam tersebut akan dibangun mulai 19 Agustus 2015 mendatang. Dua lokasi yang akan dibangun kolam tersebut yakni depan kantor BAPPEDA dan halaman kantor Kecamatan Bogor Tengah.
Dijelaskannya, kolam tersebut terbuat dari bahan polypropylene berukuran 10 x 20 meter dan kedalaman 1,5 meter. Kolam tersebut dapat menampung air hujan sekitar 120 meter kubik.
"Fungsi kolam ini sebagai kantong air dan mencegah air hujan langsung terbuang ke "drainase" atau selokan serta mengembalikan air hujan ke dalam tanah," katanya.
Ia menambahkan, kolam resapan air hujan yang akan dibangun juga dilengkapi "plastic rain water infiltration and stroge facility" yang setelah dibangun, permukaannya tetap bisa dimanfaatkan antara lain sebagai lahan parkir mobil, lapangan olah raga, dan lain sebagainya.
"Kolam ini dibangun mampu menahan beban sampai dengan 20 ton," katanya.
Pemerintah Kota Bogor telah mendatangani perjanjian kerja sama hibah pembangunan kolam resapan air hujan dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kemen PU-PERA. Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Daerah, Ade Syarif Hidayat, disaksikan Kepala Balai Besar wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, T Iskandar, dan Direktorat SDA Air, Kemen PU-PERA.
"Pembangunan kolam ini merupakan hibah yang diterima Pemerintah Kota Bogor dari Dirjen SDA Kemen PU-PERA yang difasilitasi oleh Japan International Cooperation Agency (JICA)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kota Bogor terpilih sebagai percontohan pertama pembuatan kolam resapan di Indonesia," kata Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, BAPPEDA Kota Bogor, Naufal Isnaeni usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemkot Bogor dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kemen PU-PERA di Balai Kota, Selasa.
Ia mengatakan, dua unit kolam resapan air hujan merupakan hibah dari Kementerian PU-PERA melalui Dirjen Sumber Daya Air. Rencananya kolam tersebut akan dibangun mulai 19 Agustus 2015 mendatang. Dua lokasi yang akan dibangun kolam tersebut yakni depan kantor BAPPEDA dan halaman kantor Kecamatan Bogor Tengah.
Dijelaskannya, kolam tersebut terbuat dari bahan polypropylene berukuran 10 x 20 meter dan kedalaman 1,5 meter. Kolam tersebut dapat menampung air hujan sekitar 120 meter kubik.
"Fungsi kolam ini sebagai kantong air dan mencegah air hujan langsung terbuang ke "drainase" atau selokan serta mengembalikan air hujan ke dalam tanah," katanya.
Ia menambahkan, kolam resapan air hujan yang akan dibangun juga dilengkapi "plastic rain water infiltration and stroge facility" yang setelah dibangun, permukaannya tetap bisa dimanfaatkan antara lain sebagai lahan parkir mobil, lapangan olah raga, dan lain sebagainya.
"Kolam ini dibangun mampu menahan beban sampai dengan 20 ton," katanya.
Pemerintah Kota Bogor telah mendatangani perjanjian kerja sama hibah pembangunan kolam resapan air hujan dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kemen PU-PERA. Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Daerah, Ade Syarif Hidayat, disaksikan Kepala Balai Besar wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, T Iskandar, dan Direktorat SDA Air, Kemen PU-PERA.
"Pembangunan kolam ini merupakan hibah yang diterima Pemerintah Kota Bogor dari Dirjen SDA Kemen PU-PERA yang difasilitasi oleh Japan International Cooperation Agency (JICA)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015