Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mulai mendatangi sejumlah permukiman dan rumah pemudik untuk dilakukan tes usap antigen COVID-19 sebagai tindak lanjut dari pemeriksaan yang dilakukan di sejumlah pos penjagaan perbatasan.
"Selain pemeriksaan di pos penyekatan, baik Tol Jakarta-Cikampek maupun Jalur Pantura Bekasi-Karawang, kami juga melakukan pemeriksaan dengan mendatangi rumah-rumah warga yang baru pulang dari mudik," kata Wakil Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan di Cikarang, Kamis.
Baca juga: 17 pemudik reaktif usai tes usap antigen di posko Bekasi
Dia mengatakan sejauh ini tes usap antigen telah dilakukan di sembilan kecamatan yang dilaporkan terdapat warga yang baru pulang dari kampung halaman. Tes usap dilakukan petugas Dinas Kesehatan dibantu petugas puskesmas serta personel kepolisian sektor.
"Tes ini terus kami lakukan berdasarkan laporan dari aparatur desa bahwa ada warga yang baru pulang dari mudik," kata Kapolres Metro Bekasi itu.
Dari sembilan kecamatan itu, tes usap antigen telah dilakukan pada 1.050 pemudik dan hasilnya sebanyak tujuh pemudik dinyatakan reaktif yang kemudian menjalani isolasi mandiri.
"Kami upayakan untuk menjalani isolasi dengan pengawasan dari kepolisian sektor dan aparatur setempat," ucapnya.
Baca juga: Tujuh pemudik reaktif usai tes di pos penyekatan arus balik pantura Bekasi (video)
Tujuh pemudik itu, kata dia, berasal dari beberapa kecamatan mulai dari Setu, Tambun Selatan, Cikarang Pusat, Serangbaru dan Cikarang Utara. Di Setu awalnya petugas memeriksa 20 warga yang baru pulang mudik. Hasilnya satu orang dinyatakan reaktif COVID-19. Tes dilanjutkan kepada 40 warga yang baru pulang mudik lainnya, lalu dihasilkan satu orang lainnya reaktif.
Di Kecamatan Tambun Selatan tes usap antigen dilakukan terhadap 79 orang dan dihasilkan satu orang reaktif. Di Cikarang Pusat petugas melakukan tes kepada 245 orang dan dihasilkan satu orang reaktif.
Kemudian di Cikarang Utara didapati dua orang reaktif COVID-19 dari 339 orang yang dites usap antigen. Terakhir di Serangbaru ada satu orang reaktif dari 200 orang yang diperiksa.
"Di empat kecamatan lain juga dilakukan tes antigen namun nihil reaktif yakni Kedungwaringin kepada 12 orang, Tambelang 54 orang, Cikarang Selatan 50 orang, dan Sukatani 11 orang," katanya.
Baca juga: Satu pemudik ditemukan positif COVID-19 di pos penyekatan pantura Bekasi (video)
Hendra mengatakan tes usap antigen ini akan terus dilakukan secara maksimal kepada warga yang baru kembali dari kampung halaman. Pihaknya pun masih mendapat laporan jumlah warga yang baru kembali dari mudik untuk menjalani tes.
Hendra mengimbau warga yang baru kembali dari kampung halaman untuk menjalani isolasi mandiri sebelum dilakukan tes antigen.
"Sebelum dipastikan negatif COVID-19, kami imbau warga agar berdiam diri dulu di kediamannya masing-masing. Ini penting untuk memastikan agar COVID-19 ini kasusnya tidak kembali meningkat. Pencegahan penularan COVID-19 ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah maupun kepolisian saja tapi butuh peran serta seluruh masyarakat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Selain pemeriksaan di pos penyekatan, baik Tol Jakarta-Cikampek maupun Jalur Pantura Bekasi-Karawang, kami juga melakukan pemeriksaan dengan mendatangi rumah-rumah warga yang baru pulang dari mudik," kata Wakil Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan di Cikarang, Kamis.
Baca juga: 17 pemudik reaktif usai tes usap antigen di posko Bekasi
Dia mengatakan sejauh ini tes usap antigen telah dilakukan di sembilan kecamatan yang dilaporkan terdapat warga yang baru pulang dari kampung halaman. Tes usap dilakukan petugas Dinas Kesehatan dibantu petugas puskesmas serta personel kepolisian sektor.
"Tes ini terus kami lakukan berdasarkan laporan dari aparatur desa bahwa ada warga yang baru pulang dari mudik," kata Kapolres Metro Bekasi itu.
Dari sembilan kecamatan itu, tes usap antigen telah dilakukan pada 1.050 pemudik dan hasilnya sebanyak tujuh pemudik dinyatakan reaktif yang kemudian menjalani isolasi mandiri.
"Kami upayakan untuk menjalani isolasi dengan pengawasan dari kepolisian sektor dan aparatur setempat," ucapnya.
Baca juga: Tujuh pemudik reaktif usai tes di pos penyekatan arus balik pantura Bekasi (video)
Tujuh pemudik itu, kata dia, berasal dari beberapa kecamatan mulai dari Setu, Tambun Selatan, Cikarang Pusat, Serangbaru dan Cikarang Utara. Di Setu awalnya petugas memeriksa 20 warga yang baru pulang mudik. Hasilnya satu orang dinyatakan reaktif COVID-19. Tes dilanjutkan kepada 40 warga yang baru pulang mudik lainnya, lalu dihasilkan satu orang lainnya reaktif.
Di Kecamatan Tambun Selatan tes usap antigen dilakukan terhadap 79 orang dan dihasilkan satu orang reaktif. Di Cikarang Pusat petugas melakukan tes kepada 245 orang dan dihasilkan satu orang reaktif.
Kemudian di Cikarang Utara didapati dua orang reaktif COVID-19 dari 339 orang yang dites usap antigen. Terakhir di Serangbaru ada satu orang reaktif dari 200 orang yang diperiksa.
"Di empat kecamatan lain juga dilakukan tes antigen namun nihil reaktif yakni Kedungwaringin kepada 12 orang, Tambelang 54 orang, Cikarang Selatan 50 orang, dan Sukatani 11 orang," katanya.
Baca juga: Satu pemudik ditemukan positif COVID-19 di pos penyekatan pantura Bekasi (video)
Hendra mengatakan tes usap antigen ini akan terus dilakukan secara maksimal kepada warga yang baru kembali dari kampung halaman. Pihaknya pun masih mendapat laporan jumlah warga yang baru kembali dari mudik untuk menjalani tes.
Hendra mengimbau warga yang baru kembali dari kampung halaman untuk menjalani isolasi mandiri sebelum dilakukan tes antigen.
"Sebelum dipastikan negatif COVID-19, kami imbau warga agar berdiam diri dulu di kediamannya masing-masing. Ini penting untuk memastikan agar COVID-19 ini kasusnya tidak kembali meningkat. Pencegahan penularan COVID-19 ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah maupun kepolisian saja tapi butuh peran serta seluruh masyarakat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021