Jakarta (Antara Megapolitan) - Wakil Presiden Jusuf Kalla akan mewakili Indonesia dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada September 2015.
"Kita berbicara masalah persiapan Sidang Umum PBB yang akan berlangsung bulan September nanti dan Insya Allah Pak JK yang akan mewakili Indonesia untuk hadir di sidang umum tersebut," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui usai bertemu Kalla di Kantor Wapres Jakarta pada Senin.
Menurut Retno, Indonesia akan membawa sejumlah isu dalam sidang umum tersebut antara lain peran PBB dalam 70 tahun berdirinya lembaga tersebut serta hasil Konferensi Penjaga Perdamaian yang dilaksanakan sebelum sidang umum.
Selain mengundang Wapres sebagai perwakilan Indonesia, Menlu bersama JK juga membahas perhelatan Konferensi Penjagaan Perdamaian yang akan dilangsungkan pada 27 Juli 2015 di Indonesia.
"Karena 'peace keeping' ini kan salah satu dimana politik luar negeri Indonesia terlibat cukup banyak," kata Retno.
Menlu mengatakan Indonesia menjadi kontributor terbesar ke-16 dalam penjagaan perdamaian di dunia dan mencanangkan 4.000 orang penjaga perdamaian.
Retno mengatakan hingga saat ini sudah 2.600 penjaga perdamaian asal Indonesia yang sudah ditugaskan.
"Jadi itu betul-betul suatu aset bagi politik luar negeri kita dan kita akan 'capitalize' dan akan tingkatkan kontribusi Indonesia di bidang 'peace keeping'," kata Retno.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kita berbicara masalah persiapan Sidang Umum PBB yang akan berlangsung bulan September nanti dan Insya Allah Pak JK yang akan mewakili Indonesia untuk hadir di sidang umum tersebut," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui usai bertemu Kalla di Kantor Wapres Jakarta pada Senin.
Menurut Retno, Indonesia akan membawa sejumlah isu dalam sidang umum tersebut antara lain peran PBB dalam 70 tahun berdirinya lembaga tersebut serta hasil Konferensi Penjaga Perdamaian yang dilaksanakan sebelum sidang umum.
Selain mengundang Wapres sebagai perwakilan Indonesia, Menlu bersama JK juga membahas perhelatan Konferensi Penjagaan Perdamaian yang akan dilangsungkan pada 27 Juli 2015 di Indonesia.
"Karena 'peace keeping' ini kan salah satu dimana politik luar negeri Indonesia terlibat cukup banyak," kata Retno.
Menlu mengatakan Indonesia menjadi kontributor terbesar ke-16 dalam penjagaan perdamaian di dunia dan mencanangkan 4.000 orang penjaga perdamaian.
Retno mengatakan hingga saat ini sudah 2.600 penjaga perdamaian asal Indonesia yang sudah ditugaskan.
"Jadi itu betul-betul suatu aset bagi politik luar negeri kita dan kita akan 'capitalize' dan akan tingkatkan kontribusi Indonesia di bidang 'peace keeping'," kata Retno.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015