Hamparan lahan sawah dengan tanaman padi yang menguning di Desa Bumijaya, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung menenteramkan pandangan. 

Dari ribuan hektare itu, 260 hektare di antaranya pembiayaan operasional garapnya dipinjami oleh PTPN VII melalui pola kemitraan. Tujuh hektare di antaranya dipanen pada Selasa (18/5/2021), dihadiri Sekretaris PTPN VII, Bambang Hartawan.
 
"Hari ini kami mengadakan seremoni sederhana panen raya padi dari Gapoktan yang berada di Kecamatan Candipuro sebagai rasa syukur. Manajemen PTPN VII berkomitmen membantu masyarakat yang memang membutuhkan," kata Bambang saat memberi sambutan.

Bambang menjelaskan lebih lanjut, pinjaman sangat lunak yang diberikan PTPN VII kepada petani ini adalah bagian dari Program Pemerintah dalam bidang Ketahanan Pangan Nasional. 

Pada musim tanam ini, pihaknya menggelontorkan dana Rp812 juta kepada 68 petani di Candipuro dan Sidomulyo Lampung Selatan untuk pembiayaan menggarap 260 hektare sawah mereka.

"Kami berikan kredit dengan jasa administrasi ringan agar petani tidak kesulitan untuk biaya operasional garap sawah dan terhindar dari uang rentenir. Kredit diberikan berdasarkan luas sawah yang digarap. Setiap petani kami berikan pinjaman Rp12,5 juta," kata dia.

Ada empat kelompok tani yang mendapatkan pinjaman program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) dari PTPN VII. Yakni, Kelompok Tani Bina Mulya II, Sinar Tani I, Tani Makmur, dan Setia Janji. Pinjaman tersebut diserahkan pada Desember 2020 dan telah digunakan untuk menggarap sawah dari bajak hingga pemupukan.
 
Suasana panen padi di Desa Bumijaya, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, yang pembiayaan operasional garapnya dipinjami oleh PTPN VII melalui pola kemitraan. (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto/HO/Humas PTPN VII).

Dana kemitraan Rp 18,8 miliar lebih
 
Plt. Direktur PTPN VII Okta Kurniawan, menjelaskan, sejak tiga tahun terakhir PTPN VII telah menyalurkan dana kemitraan sebesar Rp 18,8 miliar lebih. Dana ini disalurkan kepada pelaku usaha kecil, petani dan sektor usaha lain di tiga provinsi yakni Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu.

"Tujuan dari program ini adalah memberikan dukungan kepada petani agar bisa menjalankan budidaya tanpa hambatan, terutama untuk biaya operasional. Sebab, kita sering mendapat keluhan banyak petani kurang semangat menggarap sawah karena kesulitan dana untuk olah sawah, pupuk, obat-obatan pertanian, dan sebagainya. Dan Alhamdulillah, program ini disambut antusias oleh para petani, sehingga mereka terus berproduksi menyediakan bahan pangan untuk rakyat,” kata Okta.

Ketua Gapoktan Jaya Makmur Satiyo mengungkapkan bantuan kemitraan permodalan kepada petani sangat menolong. 
Selain mengatasi masalah biaya garap sawah, petani penerima pinjaman juga merasa aman dan tenang karena tidak terjebak rente semacam ijon dan yarnen (istilah utang bayar setelah panen dengan gabah). Sehingga petani tidak kesulitan lagi untuk membeli pupuk dan pembukaan lahan.

"Alhamdulillah panen tahun ini juga panen cukup bagus, tidak ada banjir sehingga semua padi bisa dipanen. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada PTPN VII,” kata dia lagi.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa Bumijaya, Aris Mustafa. Ia mengucapkan terima kasihnya kepada PTPN VII yang telah memperhatikan warganya, sehingga petani di Bumijaya dapat panen raya dengan adanya kemitraan dengan PTPN VII.

Ia berharap, kedepan PTPN VII bisa memberikan pinjaman modal kepada kelompok tani yang lain, saat ini di Desa Bumijaya baru dua kelompok tani yang menerima bantuan modal dari PTPN VII. Semoga kedepan bantuan modal dari PTPN VII bisa ditambah lagi, sehingga semua kelompok tani yang ada di desa ini bisa menikmatinya. Dan tidak hanya untuk kelompok tani, tetapi juga kepada peternak.

Aris sudah berkomitmen akan menjadikan Desa Bumijaya sebagai lumbung pertanian dan peternakan. Dan untuk mewujudkan ini perlu dukungan dari semua pihak, termasuk dari PTPN VII. (HUMAS PTPN VII/4*).

Pewarta: Humas PTPN VII

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021