Bogor, (Antara Megapolitan) - Sebanyak 28 supir bus AKAP/AKDP di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, menjalankan tes urine yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (BNNK) dan Kepolisian Resor Bogor Kota bertempat di Pos Pelayanan Ambon Satu, Kamis.
"Tes urine ini merupakan kegiatan rutin BNNK, kali ini kami diminta Polres Bogor Kota untuk melakukan tes urine bagi para supir bus di Terminal Baranangsiang, terkait menghadapi mudik lebaran," kata Kepala Seksi Pemberantasan BNNK, Kompol Ahmad Soleh.
Ia mengatakan, tes urine bagi para supir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP) di Terminal Baranangsiang dilakukan bertujuan untuk memastikan kondisi supir tidak menggunakan narkotika maupun obat-obat berbahaya lainnya dalam mengemudi terutama saat melayani mudik lebaran.
"Kita ingin menekan angka kecelakaan terutama saat mudik lebaran, salah satunya dengan memastikan kondisi para supir bus ini fit dan tidak terdapat mengkonsumsi narkoba maupun obat-obat sejenis lainnya," kata Kompol Ahmad.
Tes urine dilakukan dengan mengambil sampel urine masing-masing supir bus dari berbagai Perusahaan Oto Bus (PO). Sampel urine yang terkumpul dicatat sesuai nama dan nomor pendaftaran supir. Lalu melalui pengujian Rapid tes, akan diketahui kandungan dalam urine para supir apakah mengandung zat adiktif atau tidak.
"Rapid tes ini cukup efisien waktu, kurang lebih lima menit sudah ketahuan hasilnya," katanya.
Pelaksanaan tes urine ini juga disaksikan oleh Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Kompol Ricardo dan sejumlah anggota Polres lainnya. Para supir tersebut diminta datang ke Pos Pelayanan Terminal Baranangsiang untuk melakukan tes.
Menurut Kompol Ricardo, kegiatan tes urine bagian dari pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2015, dimana memberikan rasa aman kepada masyarakat yang ingin mudik lebaran dengan mengendarai bus yang supirnya bersih dari penggunaan narkoba dan obat-obatan lainnya.
Awalnya baru sembilan orang yang menjalani tes, setelah didatangi oleh petugas polisi ke masing-masing bus, jumlah supir yang menjalani tes bertambah menjadi 28 orang.
Kompol Ahmad menambahkan, selain di Kota Bogor, kegiatan tes urine bagi para supir bus juga dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bogor oleh Kepolisian Resor setempat. Tes dilakukan di sejumlah terminal induk, dan hasilnya negatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Tes urine ini merupakan kegiatan rutin BNNK, kali ini kami diminta Polres Bogor Kota untuk melakukan tes urine bagi para supir bus di Terminal Baranangsiang, terkait menghadapi mudik lebaran," kata Kepala Seksi Pemberantasan BNNK, Kompol Ahmad Soleh.
Ia mengatakan, tes urine bagi para supir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP) di Terminal Baranangsiang dilakukan bertujuan untuk memastikan kondisi supir tidak menggunakan narkotika maupun obat-obat berbahaya lainnya dalam mengemudi terutama saat melayani mudik lebaran.
"Kita ingin menekan angka kecelakaan terutama saat mudik lebaran, salah satunya dengan memastikan kondisi para supir bus ini fit dan tidak terdapat mengkonsumsi narkoba maupun obat-obat sejenis lainnya," kata Kompol Ahmad.
Tes urine dilakukan dengan mengambil sampel urine masing-masing supir bus dari berbagai Perusahaan Oto Bus (PO). Sampel urine yang terkumpul dicatat sesuai nama dan nomor pendaftaran supir. Lalu melalui pengujian Rapid tes, akan diketahui kandungan dalam urine para supir apakah mengandung zat adiktif atau tidak.
"Rapid tes ini cukup efisien waktu, kurang lebih lima menit sudah ketahuan hasilnya," katanya.
Pelaksanaan tes urine ini juga disaksikan oleh Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Kompol Ricardo dan sejumlah anggota Polres lainnya. Para supir tersebut diminta datang ke Pos Pelayanan Terminal Baranangsiang untuk melakukan tes.
Menurut Kompol Ricardo, kegiatan tes urine bagian dari pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2015, dimana memberikan rasa aman kepada masyarakat yang ingin mudik lebaran dengan mengendarai bus yang supirnya bersih dari penggunaan narkoba dan obat-obatan lainnya.
Awalnya baru sembilan orang yang menjalani tes, setelah didatangi oleh petugas polisi ke masing-masing bus, jumlah supir yang menjalani tes bertambah menjadi 28 orang.
Kompol Ahmad menambahkan, selain di Kota Bogor, kegiatan tes urine bagi para supir bus juga dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bogor oleh Kepolisian Resor setempat. Tes dilakukan di sejumlah terminal induk, dan hasilnya negatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015