Bogor, (Antara Megapolitan) - Sebanyak 150 kepala keluarga (KK) di Kampung Kedung Badak, Kota Bogor, Jawa Barat, mendapatkan pendampingan pendidikan dan keterampilan dari relawan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) daerah Bogor.

Relawan KAMMI Bogor, Berry Kurniawan, mengatakan, warga Kampung Badak yang terletak di sekitar "underpass" Jalan Sholis Iskandar merupakan satu dari sekian wilayah warga Kota Bogor yang kurang mendapatkan perhatian.

"Selama empat tahun terakhir, KAMMI melakukan pembinaan di wilayah ini," kata Berry dalam acara buka puasa bersama dan bakti sosial dengan warga Kedung Badak, yang berlangsung di lapangan terbuka belakang bekas gedung Hypermart, Jalan Sholis Iskandar, Jumat.

Ia mengatakan, warga sekitar mengalami permasalahan yang komplek mulai dari pendidikan, rumah tangga, kebersihan, perumahan dan perekonomian. Warga rata-rata bekerja sebagai pemulung, buruh dan pengangguran.

"Mereka tinggal di pinggir sungai, hidup di rumah tidak layak huni. Beberapa anak mereka tidak mendapatkan akses pendidikan, sehingga banyak yang disuruh menjadi pemulung atau peminta-minta," katanya.

Berry mengatakan, secara berkelanjutan relawan KAMMI memberikan pembinaan mulai dari pendidikan dasar untuk anak-anak, pendidikan agama untuk warga dan juga anak-anak serta pendidikan keterampilan seperti pembuatan Mi Aceh. Pendampingan diberikan seminggu dua kali, relawan mendatangi perkampungan untuk mengajar anak-anak belajar mengaji dan pendidikan dasar.

"Kami memiliki program sekolah juara, anak-anak kami ajarkan pendidikan, dan mengaji agar mereka tampil menjadi pribadi yang juara," katanya.

Ketua KAMMI Daerah Bogor Abdusallam mengatakan, program pendampingan ini merupakan bakti KAMMI yang berkomitmen membantu masyarakat yang kurang mampu dalam mendapatkan haknya baik itu pendidikan, kesehatan maupun kesejahteraan.

"KAMMI berharap pendampingan ini dapat menjadikan Kampung Kedung Badak menjadi "prototype" untuk daerah di Kota Bogor yang kurang mendapatkan pendidikan," katanya.

Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman yang hadir dalam acara buka puasa bersama dan bakti sosisal tersebut, mengapresiasi kepedulian KAMMI Bogor dalam memberikan pendampingan kepada warga Kampung Kedung Badak. Menurutnya, pemerintah memiliki keterbatasan dalam mengakomodir warganya, oleh karena itu diperlukan peran serta masyarakat, dan mahasiswa sebagai perpanjangan tangan pemerintah.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Edgar Suratman yang turut hadir dalam acara buka bersama 200 anak di Kampung Kedung Badak tersebut.

Ia mengatakan, pendidikan wajib dinikmati oleh setiap warga Kota Bogor. Diperlukan peran aktif kelurahan, camat, ketua RT dan RW untuk mendata dan melaporkan warganya yang kesulitan mendapatkan pendidikan.

"Pemerintah memiliki program pendidikan 12 tahun. Setiap warga Bogor diberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, tidak ada istilah warga yang tidak bisa bersekolah. Karena pemerintah sudah membuka selebar-lebarnya ruang untuk masyarakat bersekolah," katanya.

Ia menyebutkan, khusus untuk warga Kedung Badak, jika tidak bisa mengakses pendidikan secara formal, akan difasilitasi untuk mendapatkan pendidikan informal melalui kegiatan belajar di PKBM.

"KAMMI, camat dan lurah bisa memfasilitasi mereka untuk mengikuti pendidikan informal di PKBM, sampaikan kepada kami datanya. Pemerintah akan upayakan adanya anggaran untuk menggratiskan warga di Kedung Badak untuk mendapatkan pendidikan," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015