Tubuh bugar diperlukan untuk Anda yang menjalankan itikaf atau berdiam diri di dalam masjid sebagai amalan yang getol dilakukan umat Muslim pada 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan.
Biasanya itikaf dimulai usai ibadah shalat Tarawih dilakukan hingga menjelang sahur. Selain shalat dan berdzikir, orang-orang yang beritikaf juga umumnya membaca Al-Qur'an sesuai kemampuannya.
Baca juga: Jompo dan anak yatim di Bogor dapat bantuan program Tebar Beras Ramadan
Ini artinya Muslim yang melakukan itikaf bisa duduk selama beberapa lama. Terkait ini, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Hario Tilarso menyarankan orang yang beritikaf melakukan peregangan di sela-sela kegiatannya.
"Boleh peregangan untuk melancarkan aliran darah. Tahan 10 detik," kata dia kepada ANTARA melalui pesan singkatnya, Minggu.
Baca juga: Cerita Irfan Sauki, warga Leuwiliang Bogor puasa Ramadhan hingga jam sembilan malam
Sirkulasi yang lebih baik meningkatkan aliran darah ke otot Anda, yang dapat mengurangi nyeri otot.
Manfaat lain peregangan membantu mencegah nyeri punggung dengan memperkuat otot punggung dan mengurangi risiko ketegangan otot, menurut pakar kesehatan seperti dikutip dari laman Healthline.
Baca juga: Kegiatan "open house" Lebaran di Depok dilarang untuk cegah penularan virus
Peregangan sendiri terbagi dua yakni statis dan dinamis. Pada peregangan statis seperti yang disarankan Hario, seseorang bisa menahan regangan dalam posisi yang nyaman selama jangka waktu tertentu, biasanya antara 10 dan 30 detik.
Sementara pada peregangan dinamis, yakni gerakan aktif yang menyebabkan otot Anda meregang. Jenis peregangan ini biasanya dilakukan sebelum latihan agar otot Anda siap bergerak.
Baca juga: Pentingnya kurangi porsi konsumsi kopi selama Ramadhan
Tak hanya peregangan, sebaiknya penuhi juga asupan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh melalui makanan bergizi seimbang serta minum air yang cukup.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengingatkan orang-orang tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah tertular COVID-19 seperti menjaga jarak sekitar 1 meter dari orang lain termasuk saat shalat dan berwudhu, mengenakan masker dan menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan rutin terutama usai menyentuh benda-benda yang sering disentuh orang misalnya pegangan pintu, tangga, saklar dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Biasanya itikaf dimulai usai ibadah shalat Tarawih dilakukan hingga menjelang sahur. Selain shalat dan berdzikir, orang-orang yang beritikaf juga umumnya membaca Al-Qur'an sesuai kemampuannya.
Baca juga: Jompo dan anak yatim di Bogor dapat bantuan program Tebar Beras Ramadan
Ini artinya Muslim yang melakukan itikaf bisa duduk selama beberapa lama. Terkait ini, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Hario Tilarso menyarankan orang yang beritikaf melakukan peregangan di sela-sela kegiatannya.
"Boleh peregangan untuk melancarkan aliran darah. Tahan 10 detik," kata dia kepada ANTARA melalui pesan singkatnya, Minggu.
Baca juga: Cerita Irfan Sauki, warga Leuwiliang Bogor puasa Ramadhan hingga jam sembilan malam
Sirkulasi yang lebih baik meningkatkan aliran darah ke otot Anda, yang dapat mengurangi nyeri otot.
Manfaat lain peregangan membantu mencegah nyeri punggung dengan memperkuat otot punggung dan mengurangi risiko ketegangan otot, menurut pakar kesehatan seperti dikutip dari laman Healthline.
Baca juga: Kegiatan "open house" Lebaran di Depok dilarang untuk cegah penularan virus
Peregangan sendiri terbagi dua yakni statis dan dinamis. Pada peregangan statis seperti yang disarankan Hario, seseorang bisa menahan regangan dalam posisi yang nyaman selama jangka waktu tertentu, biasanya antara 10 dan 30 detik.
Sementara pada peregangan dinamis, yakni gerakan aktif yang menyebabkan otot Anda meregang. Jenis peregangan ini biasanya dilakukan sebelum latihan agar otot Anda siap bergerak.
Baca juga: Pentingnya kurangi porsi konsumsi kopi selama Ramadhan
Tak hanya peregangan, sebaiknya penuhi juga asupan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh melalui makanan bergizi seimbang serta minum air yang cukup.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengingatkan orang-orang tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah tertular COVID-19 seperti menjaga jarak sekitar 1 meter dari orang lain termasuk saat shalat dan berwudhu, mengenakan masker dan menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan rutin terutama usai menyentuh benda-benda yang sering disentuh orang misalnya pegangan pintu, tangga, saklar dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021