Bogor, (Antara Megapolitan) - Ratusan warga yang terdiri atas kaum pria, wanita, remaja, dan anak-anak mengikuti penyuluhan antinarkoba, yang dilanjutkan dengan acara berbuka puasa bersama hari ke-10 Ramadhan 1436 H/2015 M.
Kegiatan yang diselenggarakan kerja sama Yayasan Cinta Remaja Bangsa (CRB) dengan Pengurus Rukun Warga (RW) itu dipusatkan di Masjid Al Khoslan, Laladon Baru Residence, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu petang.
Fasilitator dari Yayasan CRB, Hery Kholdun dan Sarjono menjelaskan seputar apa itu narkoba, apa ciri-cirinya, bagaimana dampaknya, bagaimana cara mencegah, dampak sosialnya, cara mengantisipasinya, dan lainnya.
Para peserta juga mendapatkan tayangan tentang Reportase sebuah stasiun televisi swasta nasional tentang pengakuan seorang bandar narkoba dengan wajah diburamkan.
Di sana juga terdapat pengakuan bahwa narkoba di negeri kita, Indonesia sudah bukan hal yang biasa-biasa saja, bukan lagi luar biasa, tapi sudah super-luar biasa.
Karena itu, kata Hery Kholdun, setiap keluarga perlu waspada karena tidak ada, atau belum ada jaminan besok, minggu depan, atau bulan depan anggota keluarga kita tidak terjangkit narkoba.
"Bisa saja keluarga kita belum terjangkit, tetapi besok melanda tetangga kiri, tetangga depan sebelah kanan, lalu warga di kompleks perumahan banyak remajanya yang terserang narkoba," katanya.
Dia juga memaparkan bahwa belum ada jaminan bahwa kekayaan, jabatan, dan lainnya bisa aman dari bahaya narkoba karena semuanya sering dengan mudah terjerat oleh narkoba itu.
Karena itu, katanya lebih lanjut, perlu perubahan pola pikir, mengenali apa itu nanrkoba, seperti apa, apa ciri-cirinya, bagaimana cara mencegahnya, dan lainnya.
Apresiasi
Ketua RT-03/RW-12 Desa Laladon, Surono, mengatakan, masalah bahaya narkoba kini sedang menjadi tranding tipik di masyarakat, dan penyuluhan itu sangat penting bagi keselamatan generasi muda kita.
Sementara Ketua RW-12, Said Abdullah sangat mengapresiasi positif adanya penyuluhan anti-narkoba tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi Yayasan CRB yang memberikan penyuluhan tentang anti-narkoba tersebut. Ini sangat penting dan sedang menjadi isu besar," katanya.
Said Abdullah juga mengemukakan, bagi masyarakat yang anggota keluarganya belum terjangkit, bersinggungan dengan narkoba memang terkesan masih abai atau acuh.
Pada kesempatan itu selain menerima paparan dan testimoni, para peserta penyuluhan juga bisa menanyakan
Jenis-jenis narkoba yang sampai ada 20 jenis, sebagai bekal dalam menjaga anak-anaknya dari pengaruh dan ancaman bahaya narkoba.
"Ini merupakan momentum yang sangat baik dan besar. Masyarakat, Ibu-ibu, dan anak-anak bisa mendapat kesempatan bertanyajawab soal narkoba ini," demikian Said Abdullah.
Terkait dengan "Narkoba Semakin Dekat Dengan Kita" itu, menurut data kini setiap tahun ada 15.000 remaja meninggal dunia karena narkoba.
Selain itu ada lebih dari 20 jenis narkoba, lebih dari 15 dampak buruk narkoba bagi kesehatan, dan modus penyebaran narkoba makin berkembang, seperti permen karet, kue, dan lain-lain.
Acara dilanjutkan dengan penutupan kegitan Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan, ceramah agama, buka puasa bersama, dan shalat Magrib berjamaah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Kegiatan yang diselenggarakan kerja sama Yayasan Cinta Remaja Bangsa (CRB) dengan Pengurus Rukun Warga (RW) itu dipusatkan di Masjid Al Khoslan, Laladon Baru Residence, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu petang.
Fasilitator dari Yayasan CRB, Hery Kholdun dan Sarjono menjelaskan seputar apa itu narkoba, apa ciri-cirinya, bagaimana dampaknya, bagaimana cara mencegah, dampak sosialnya, cara mengantisipasinya, dan lainnya.
Para peserta juga mendapatkan tayangan tentang Reportase sebuah stasiun televisi swasta nasional tentang pengakuan seorang bandar narkoba dengan wajah diburamkan.
Di sana juga terdapat pengakuan bahwa narkoba di negeri kita, Indonesia sudah bukan hal yang biasa-biasa saja, bukan lagi luar biasa, tapi sudah super-luar biasa.
Karena itu, kata Hery Kholdun, setiap keluarga perlu waspada karena tidak ada, atau belum ada jaminan besok, minggu depan, atau bulan depan anggota keluarga kita tidak terjangkit narkoba.
"Bisa saja keluarga kita belum terjangkit, tetapi besok melanda tetangga kiri, tetangga depan sebelah kanan, lalu warga di kompleks perumahan banyak remajanya yang terserang narkoba," katanya.
Dia juga memaparkan bahwa belum ada jaminan bahwa kekayaan, jabatan, dan lainnya bisa aman dari bahaya narkoba karena semuanya sering dengan mudah terjerat oleh narkoba itu.
Karena itu, katanya lebih lanjut, perlu perubahan pola pikir, mengenali apa itu nanrkoba, seperti apa, apa ciri-cirinya, bagaimana cara mencegahnya, dan lainnya.
Apresiasi
Ketua RT-03/RW-12 Desa Laladon, Surono, mengatakan, masalah bahaya narkoba kini sedang menjadi tranding tipik di masyarakat, dan penyuluhan itu sangat penting bagi keselamatan generasi muda kita.
Sementara Ketua RW-12, Said Abdullah sangat mengapresiasi positif adanya penyuluhan anti-narkoba tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi Yayasan CRB yang memberikan penyuluhan tentang anti-narkoba tersebut. Ini sangat penting dan sedang menjadi isu besar," katanya.
Said Abdullah juga mengemukakan, bagi masyarakat yang anggota keluarganya belum terjangkit, bersinggungan dengan narkoba memang terkesan masih abai atau acuh.
Pada kesempatan itu selain menerima paparan dan testimoni, para peserta penyuluhan juga bisa menanyakan
Jenis-jenis narkoba yang sampai ada 20 jenis, sebagai bekal dalam menjaga anak-anaknya dari pengaruh dan ancaman bahaya narkoba.
"Ini merupakan momentum yang sangat baik dan besar. Masyarakat, Ibu-ibu, dan anak-anak bisa mendapat kesempatan bertanyajawab soal narkoba ini," demikian Said Abdullah.
Terkait dengan "Narkoba Semakin Dekat Dengan Kita" itu, menurut data kini setiap tahun ada 15.000 remaja meninggal dunia karena narkoba.
Selain itu ada lebih dari 20 jenis narkoba, lebih dari 15 dampak buruk narkoba bagi kesehatan, dan modus penyebaran narkoba makin berkembang, seperti permen karet, kue, dan lain-lain.
Acara dilanjutkan dengan penutupan kegitan Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan, ceramah agama, buka puasa bersama, dan shalat Magrib berjamaah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015