Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Persediaan darah di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Sukabumi masih di bawah standar World Health Organization yang minimalnya persediaan setiap tahunnya dua persen dari jumlah penduduk.

"Jika mengacu kepada standar WHO tersebut, setiap tahunnya persediaan darah mencapai 48 ribu labu darah dengan ukuran setiap labu 250 sampai 300 cc, tetapi Kabupaten Sukabumi saat ini baru bisa memenuhi 10.700 labu per tahun sesuai data 2014," kata Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Ayi Abdulah di Sukabumi, Minggu.

Menurutnya, untuk Kabupaten Sukabumi persediaan dan permintaan darah setiap tahunnya masih tercukupi dan jika ada kekurangan bisa dipasok dari luar daerah seperti Kota Sukabumi, Cianjur dan Bogor.

Namun, standar WHO itu tidak bisa serta merta dilaksanakan, karena untuk Indonesia permintaan darah tidak sebesar negara-negara lain seperti negara konflik yang dilanda perang saudara maupun kelaparan.

Tetapi, pada tahun ini ada lonjakan jumlah pendonor sehingga persediaan darah meningkat setiap bulannya, seperti pada 2014 rata-rata hanya 900 labu, tapi sekarang setiap bulannya mencapai 1.200 hingga 1.300 labu darah ukuran 250-300 cc. Pihaknya juga menargetkan 2015 ini jumlah darah mencapai 16 ribu labu.

"Mulai sadarnya masyarakat mendonorkan darahnya, bukan hanya untuk membantu masyarakat tetapi gaya hidup sehat menjadi motivasi di tengah permintaan darah setiap tahunnya bertambah," tambahnya.

PMI mengapresasi warga Kabupaten Sukabumi yang semakin peduli untuk mendonorkan darahnya ini ditandai dengan semakin banyaknya jumlah kelompok pendonor darah aktif yang mencapai 97 kelompok dari berbagai elemen masyarakat yang awalna hanya sekitar 47 kelompok saja.

Bahkan, banyak karyawan pabrik di berbagai perusahaan juga membuat kelompok pendonor darah aktif yang berkontribusi menyumbangkan darahnya secara sukarela.

Namun demikian, tidak seluruh calon pendonor bisa mendonorkan darahnya, karena pihaknya akan memeriksa dahulu kesehatan darahnya khawatir terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV/AIDS, hepatitis dan lain-lain.

"Di sisi lain, kami tetap memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi yang semakin peduli sesama dengan cara mendonorkan darahnya. Dan tidak menutup kemungkinan yang terserap di UDD PMI bisa sesuai atau melebihi standar WHO," kata Ayi.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015