Regulator obat-obatan Australia pada Rabu mengatakan bahwa penyediaan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca akan terus berlanjut meski berbagai negara Eropa menunda vaksinasi untuk menginvestigasi efek samping serius terhadap sejumlah penerima suntikan.

Kepala Administrasi Barang Terapi Australia, John Skerritt, mengatakan dia telah berbicara dengan lebih dari selusin negara Eropa dalam satu malam dan bukti saat ini menunjukkan bahwa tak ada alasan untuk menghentikan kegiatan imunisasi.

“Kami melakukan pengamatan awal pada bukti tadi malam dan meski kami bekerja sangat dekat dalam hal ini, tidak ada tanda-tanda (vaksinasi) akan berhenti di Australia, "kata Skerritt kepada televisi Australian Broadcasting Corp.

Baca juga: Australia menangguhkan kerja sama pertahanan dengan Myanmar

Jerman, Prancis, Italia, dan sejumlah negara Eropa lainnya menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca sambil menunggu hasil penyelidikan kasus yang tidak biasa dari trombosis otak yang jarang terjadi, pada orang yang menerimanya.

Pengawas obat-obatan Eropa pada Selasa mengatakan manfaat vaksin tetap lebih besar daripada risikonya.

Baca juga: Blinken temu kwartet virtual dengan Australia, India, dan Jepang

Australia mulai menginokulasi masyarakatnya dengan vaksin AstraZeneca pada 7 Maret dan telah mengamankan hampir 54 juta dosis untuk populasi 25 juta. Inokulasi dengan vaksin Pfizer / BioNTech dimulai pada bulan Februari.

Negara bagian New South Wales yang terpadat di negara itu pada Rabu melaporkan satu kasus COVID-19 baru dari seorang pelancong luar negeri yang kembali di karantina hotel. Seorang penjaga keamanan di hotel yang sama tertular virus awal pekan ini, mengakhiri nol kasus di negara bagian selama hampir dua bulan.

Baca juga: Australia mentandai peringatan 13 tahun permintaan maaf kepada Aborigin

Australia telah melaporkan nol atau rendah kasus harian satu digit selama beberapa minggu. Negara itu juga telah melaporkan lebih dari 29.100 kasus dan 909 kematian sejak pandemi dimulai.

Sumber: Reuters.

Pewarta: Aria Cindyara

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021