Bogor, (Antara Megapolitan) - Badan Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Pemerintah Kabupaten Bogor dan pengusaha properti melakukan temu bisnis 2015 untuk menjawab peluang dan tantangan investasi properti di wilayah tersebut.

"Temu bisnis 2015 diselenggarakan dalam rangka kegiatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal dengan instansi pemerintah dan dunia usaha,"kata Kepala BPMPTSP Kabupaten Bogor, Yani Hasan di Sentul, Bogor, Senin.

Ia mengatakan dengan adanya rencana Pemkab Bogor membangun jalan alternatif poros tengah keluar timur. Maka membawa dampak positif di daerah sekitar jalan poros tersebut khususnya mulai dari Cilengsi, Jonggol, Cariu hingga daerah lintasnya.

"Daerah itu merupakan daerah yang tempat untuk menarik minat pengusaha properti," katanya.

Ia menyatakan Pembangunan perumahan memang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan 5,3 juta jiwa penduduk Kabupaten Bogor dengan luas lahan 298 ribu hektar. Tetapi perumahan tidak boleh dibanguan menyalahi peraturan tata ruang Kabupaten Bogor.

Pemkab Bogor siap memberikan pelayanan yang cepat, murah dan berbadan hukum. Selain membanguan dunia investasi properti semakin meningkat. BPMPST siap menjawab tantangan ekonomi asean.

"Dengan diberlakukan ekonomi asean, Pemkab Bogor harus mandiri untuk menghadapi itu," katanya.

Namun, kata dia, izin pembangunan perumahan juga harus tertib peraturan dan tidak melakukan pembangunan di lahan pertanian.

Sementara itu, Bupati Bogor, Nurhayanti menegaskan jika ada perumahan di lahan pertanian maka harus di evaluasi keberadaanya.

"Kalau memang terbukti menyalahi peraturan pemerumahan itu harus di bongkar," katanya.

Ia mengatakan akan terus meningkatkan menarik investor menanamkan modal investasi ke Pemkab Bogor. Tetapi tidak akan memberikan izin perumhanan di lahan hijau.

"Saya pastikan pelayanan perizinan kalau bisa cepat, mudah dan murah kenapa harus lambat, susah dan mahal," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015