Bogor, (Antara Megapolitan) - Ratusan Rusa Totol (Axis-axis) yang mendiami Istana Bogor, Jawa Barat mendapat tambahan suplemen di musim kemarau untuk mencukupi kebutuhan pakan yang berkurang selama berlangsungnya musim tersebut.

"Rusa-rusa ini mendapat tambahan makanan dan suplemen ketika musim kemarau, untuk mencukupi kebutuhan pakan, seperti ubi rebus, jagung, dan dedak gandum," kata staf Protokoler Istana Bogor, Cecep Koswara, di Bogor, Selasa.

Cecep mengatakan, pakan utama rusa-rusa Istana Bogor adalah rumput yang tumbuh di perkarang. Saat musim hujan, pertumbuhan rumput mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pakan 690 ekor rusa di istana.

Selain itu, rusa-rusa di Istana Bogor juga mendapatkan makanan tambahan dari para pengunjung yang datang ke Kota Bogor untuk memberikan makan rusa dari balik pagar istana. Pakan tersebut seperti wortel dan kangkung.

"Kalau musim hujan, rumput istana sudah cukup," katanya.

Ia mengatakan, pemberian suplemen tambahan dilakukan untuk memenuhi kecukupan pakan rusa-rusa di Istana Bogor selama musim kemarau, karena pertumbuhan rumput yang tidak sebanding dengan jumlah rusa yang melebihi kapasitas.

"Idealnya jumlah rusa yang dapat ditampung di Istana ini sekitar 400 sampai 500 ekor. Tapi saat ini populasinya sudah membludak mencapai 690 ekor," katanya.

Menurutnya, solusi untuk mengurangi populasi rusa di Istana Bogor dengan mengirimkannya ke pusat-pusat penangkaran di sejumlah wilayah Indonesia, dengan jumlah sesuai permintaan.

"Kadang ada juga beberapa pemerintah daerah yang meminta rusa-rusa di Istana Bogor. Seperti waktu lalu dari Bengkulu dan sudah kita kirimkan," katanya.

Cecep mengatakan, siapa saja yang berminat untuk memelihara rusa-rusa di Istana Bogor dapat mengajukan permohonan kepada Sekretaris Negara yang mengurus istana.

Pihak istana akan mengakomodir, sebagai upaya mengendalikan populasi rusa agar tidak melebihi kapasitas.

Sejarah keberadaan Rusa Totol di Istana Bogor dibawa oleh Gubernur Jenderal Belanda Herman William Daendels pada tahun 1808. Sebanyak enam ekor rusa dibawa dari Nepal untuk menghiasi perkarangan istana yang kala itu menjadi tempat peristirahatan para gubernur jenderal.

Sejak saat itu hingga kini rusa-rusa di Istana Bogor populasi rusa totol terus terjaga. Kehadiran hewan bertanduk inipun menjadi salah satu daya tarik istana mengundang wisatawan untuk datang ke Kota Bogor untuk memberi makan rusa di istana.

Wisata murah meriah inipun menjadi peluang usaha bagi para pedagang untuk berjualan sayur-sayur sebagai makanan rusa. Begitu juga pedagang lainnya yang ikut mengais rezeki dari balik pagar istana.

Seorang wisatawan domestik yang datang dari Bekasi, Yanti mengatakan Bogor menjadi salah satu alternatif liburan yang terdekat dari Jakarta.

Selain kuliner katanya dirinya juga sering mengajak keluarga untuk memberi makan rusa di Istana Bogor. "Seru aja bisa berinteraksi dengan rusa-rusa yang hidup dan tinggal di istana," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015