Sebuah perusahaan rintisan atau start-up pendidikan koding dan pemrograman, Timedoor Coding Academy mengajak anak-anak untuk menjadi penemu teknologi di masa depan, sehingga tak sebatas menjadi pengguna.

"Kami ingin menciptakan masa depan cerah untuk generasi muda Indonesia melalui pendidikan IT (teknologi informasi)," ungkap Presiden Direktur PT Timedoor Indonesia, Yutaka Tokunaga dalam siaran tertulisnya, Senin (8/3).

Menurutnya, tingginya minat pengusaha yang berupaya "go digital" mendorong Timedoor Indonesia untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia yang tangguh dan siap bersaing.

Di samping itu, situasi pandemi COVID-19 memaksa anak-anak harus memiliki kemampuan komputerisasi. Pasalnya, kegiatan belajar mengajar umumnya dilakukan secara daring demi mendukung program pemerintah meminimalisir penularan COVID-19.

Baca juga: FIB UI berhasil kembangkan metode pembelajaran daring

Ia mengatakan bahwa selama pandemi, perusahaan yang berbasis di Bali itu menonaktifkan semua kegiatan sekolah secara tatap muka.

“Ternyata minat masyarakat terhadap sekolah koding online kami tinggi, karena orang tua mulai sadar bahwa pendidikan IT meski dilakukan secara daring pun bisa tetap menyenangkan bagi siswa. Melihat kondisi ini, kami berkomitmen untuk melaksanakan program ini secara permanen," terang Tokunaga.

Sementara itu, Head of Teachers di Timedoor Coding Academy, Setyo Purwaningsih menyebutkan bahwa koding dan pemrograman merupakan kemampuan abad ke-21 yang mengajarkan anak untuk berpikir logis, kreatif, dan kolaboratif.

"Koding dan pemrograman penting untuk diajarkan sejak dini karena merupakan foundation skills seperti halnya membaca, menulis, dan berhitung," terang perempuan yang akrab disapa Miss Tyo itu.

Baca juga: Tips bisnis kuliner yang semakin "cuan"

Ia mengatakan bahwa bebetapa negara di Eropa bahkan sudah menjadikan pemrograman sebagai pendidikan wajib anak berusia lima tahun.

"Kita sebagai orang tua bahkan sudah merasakan sendiri tantangannya, di mana perusahaan-perusahaan raksasa seperti Facebook, Google, Amazone, Gojek, Traveloka, dan lain-lain itu dibangun berdasarkan IT," paparnya.

Miss Tyo menganggap bahwa pendidikan bahasa pemrograman kepada anak di usia dini akan menjadi investasi yang tepat bagi masa depan anak.

Pewarta: Frislidia

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021