Bogor, (Antara Megapolitan) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan meminta IPB untuk mengaktifkan kembali Pusat Studi Agraria sebagai salah satu wadah membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan pertanahan.

"Kalau di IPB memang pernah ada Pusat Studi Agraria, kami semangat untuk dihidupkan kembali. Kebutuhan pusat studi ini akan menjadi pemandu dalam proses mengelola persoalan agraria," kata Menteri saat menjadi pembicara utama dalam kuliah umum di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Menteri mengatakan, Pusat Studi Agraria dibutuhkan bukan untuk membuat masalah baru tetapi memberikan ketentraman dan kedamaian dalam menyelesaikan persoalan agraria.

"Kalau sudah ada Pusat Studi Agraria di IPB bisa dihidupkan kembali, Kementerian Agraria dan Tata Ruang akan mendorong ini," katanya.

Menteri menuturkan, permasalahan agraria di tanah air menghadapi banyak tantangan, diantaranya konversi lahan pertanian yang mengancam kedaulatan pangan nasional.

"Kita tidak akan mampu menahan laju ini apabila kita tidak memiliki data yang pasti berapa luas lahan pertanian yang produktif saat ini, dan berapa cukup lahan untuk memproduksi pangan yang berkelanjutan," katanya.

Persoalan lainnya, perubahan iklim yang juga berpengaruh pada persoalan agraria, sehingga pengaturan tata ruang tidak hanya menjadi dasar tetapi juga harus mempertimbangan perubahan iklim.

Tidak hanya itu, persoalan masyarakat adat yang menduduki wilayah tanah ulayat juga menjadi catatan yang harus dipertimbangkan. Begitu pendirian tanah kuburan privat yang menyalahi aturan, konflik pendirian tempat ibadah.

"Data agraria ini hanya dapat diketahui dari perguruan tinggi. Ini menjadi tugas Kementerian Agraria dan Tata Ruang untuk mengaturnya. Diharapkan dengan pusat studi agraria ini, sebuah kemurnian, pandangan pendapat dari IPB menjadi landasan memperkaya kementerian mengambil kebijakan," katanya.

Kedepan lanjut Menteri, jika Pusat Studi Agraria telah berdiri di IPB apabila ada perguruan tinggi lain yang ingin membuat hal yang sama, dapat menjadikan IPB sebagai "leading sector".

Dekan Fakultas Pertanian IPB, Dr Ernan Rustiadi mengatakan, IPB sedang merintis untuk mengaktifkan kembali Pusat Studi Bencana yang terbentuk. Dan siap untuk mendukung pemerintah penyelesaian persoalan agraria.

"IPB sudah pernah mempunya Pusat Studi Agraria, sudah ada rintisan untuk dihidupkan kembali. Saat ini IPB juga mempunyai Satelit khusus mendata pemetaan pertaniaan bekerja sama dengan LAPAN, dan ini bisa menjadi data bagi Kementerian Agraria dan Tata Ruang," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015