Sebanyak 500 keluarga yang tinggal di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat masih terisolasi akibat banjir yang melanda wilayah itu selama tiga hari terakhir.
"Banjir terjadi di dua dusun yang ada di Desa Pantai Harapan Jaya. Banjir disebabkan luapan air sungai ditambah curah hujan dengan intensitas tinggi. Setelah kami inventarisasi, sedikitnya ada 500 KK (kepala keluarga) yang saat ini masih terisolasi," kata Camat Muaragembong Lukman Hakim di Bekasi, Sabtu malam.
Baca juga: Tanggul kritis, warga Muaragembong Bekasi minta perbaikan untuk cegah banjir
Ia mengatakan hujan deras dalam beberapa hari terakhir turut menyebabkan Sungai Ciherang meluap dan membuat akses jalan utama di wilayah tersebut digenangi air setinggi 30-100 sentimeter.
Kondisi itu membuat warga hanya bisa bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu bantuan yang diharapkan datang dari pemerintah seperti logistik dan obat-obatan.
"Bantuan sangat diharapkan warga kami. Tenda darurat serta dapur umum juga dibutuhkan warga saat ini," kata Lukman Hakim.
Baca juga: Banjir dan genangan air di Kota Bekasi akibat luapan kali sekunder
Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Pantai Harapan Jaya Abdillah Marta mengatakan warga yang ingin beraktivitas dapat menggunakan perahu karet atau perahu sampan.
Hanya saja, ketersediaan perahu tidak dapat memenuhi permintaan seluruh warga. Untuk itu pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.
"Terkait yang terisolasi itu ada 500 KK yang di dua dusun. Kita telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminta bantuan perahu," katanya.
Baca juga: Warga Bekasi diminta waspadai banjir
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan petugas sudah diterjunkan bersama pihak kecamatan untuk mendata warga yang terdampak banjir di Kecamatan Muaragembong.
"Banjir di sana memang musiman, kita sedang upayakan penanggulangan banjir disana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Banjir terjadi di dua dusun yang ada di Desa Pantai Harapan Jaya. Banjir disebabkan luapan air sungai ditambah curah hujan dengan intensitas tinggi. Setelah kami inventarisasi, sedikitnya ada 500 KK (kepala keluarga) yang saat ini masih terisolasi," kata Camat Muaragembong Lukman Hakim di Bekasi, Sabtu malam.
Baca juga: Tanggul kritis, warga Muaragembong Bekasi minta perbaikan untuk cegah banjir
Ia mengatakan hujan deras dalam beberapa hari terakhir turut menyebabkan Sungai Ciherang meluap dan membuat akses jalan utama di wilayah tersebut digenangi air setinggi 30-100 sentimeter.
Kondisi itu membuat warga hanya bisa bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu bantuan yang diharapkan datang dari pemerintah seperti logistik dan obat-obatan.
"Bantuan sangat diharapkan warga kami. Tenda darurat serta dapur umum juga dibutuhkan warga saat ini," kata Lukman Hakim.
Baca juga: Banjir dan genangan air di Kota Bekasi akibat luapan kali sekunder
Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Pantai Harapan Jaya Abdillah Marta mengatakan warga yang ingin beraktivitas dapat menggunakan perahu karet atau perahu sampan.
Hanya saja, ketersediaan perahu tidak dapat memenuhi permintaan seluruh warga. Untuk itu pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.
"Terkait yang terisolasi itu ada 500 KK yang di dua dusun. Kita telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminta bantuan perahu," katanya.
Baca juga: Warga Bekasi diminta waspadai banjir
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan petugas sudah diterjunkan bersama pihak kecamatan untuk mendata warga yang terdampak banjir di Kecamatan Muaragembong.
"Banjir di sana memang musiman, kita sedang upayakan penanggulangan banjir disana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021