Warga Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta otoritas terkait segera melakukan perbaikan tanggul yang dilintasi Sungai Citarum untuk mencegah banjir seperti yang terjadi pada awal tahun lalu.

"Kami mohon segera diperbaiki, kami tidak ingin menjadi korban banjir besar lagi seperti tahun lalu, semoga perbaikannya permanen," kata Sarman (35) warga Kampung Gobah RT 05/06 Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kamis.

Baca juga: Pemkab Bekasi minta pusat perbaiki tanggul secara permanen
Baca juga: Warga pesisir utara Bekasi minta pemerintah perbaiki tanggul Citarum

Sarman mengaku kondisi tanggul di wilayahnya sudah terbilang kritis dan berpotensi jebol hingga ambruk bila tidak segera diperbaiki terlebih saat ini telah memasuki puncak musim penghujan.

"Bersama warga desa yang lain, kami sudah merapikan lokasi tanggul kritis. Kami juga tambahkan bambu tapi ini sifatnya sementara, kalau ada hujan deras atau air Sungai Citarum meluap, habislah kita," katanya.
 
Tanggul jebol di Kampung Gobah RT 05/06 Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Pradita Kurniawan Syah).

Camat Muaragembong Lukman Hakim mengatakan selain melakukan perbaikan sementara secara swadaya bersama warga, pihaknya juga telah berkoordinasi ke Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) di Bandung, Jawa Barat.

"Semoga pihak BBWSC bisa segera merespon laporan kami karena rencana perbaikan secara permanen ini juga sesuai hasil rapat koordinasi tahun lalu," katanya.

Baca juga: Tanggul Sungai Citarum di Bekasi jebol akibatkan akses warga tertutup


Saat itu, kata dia, BBWSC bersama Daop KAI, Perum Jasa Tirta, serta Forkopimda Kabupaten Bekasi menyepakati perbaikan di 13 titik tanggul berpotensi jebol dalam rangka penanganan banjir Bekasi.

Lukman mengatakan Bupati Bekasi juga telah berkirim surat permohonan agar perbaikan tanggul dilakukan di awal tahun ini mengingat kondisi tanggul yang semakin memprihatinkan.

"Berkenaan hal yang dimaksud, kami mohon segera ada perbaikan signifikan dan permanen terhadap lokasi tanggul kritis sesuai surat permohonan yang kami sampaikan satu tahun lalu yang ditandatangani oleh Bapak Bupati Bekasi dan ditembuskan juga kepada Bapak Menteri PUPR," kata dia.



Diketahui pada awal tahun lalu banjir setinggi satu meter lebih menerjang enam desa di Kecamatan Muaragembong akibat jebolnya sembilan titik tanggul serta hujan deras di wilayah tersebut.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021