Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) merupakan momentum penting dalam membentuk masyarakat yang mencintai Alquran.
"MTQ dapat menjadi sarana pembelajaran agar masyarakat Muslim Indonesia senantiasa menjadikan Alquran sebagai imam dan tiang agama dalam kehidupan sehari-hari," kata dia pada pembukaan MTQ ke-43 tingkat Provinsi Lampung, di Kota Metro, Jumat (8/5) malam.
Ia menyebutkan, Alquran adalah sumber nilai dan kearifan, bukan benda pusaka yang hanya diletakan dalam rak-rak museum sejarah.
Tantangan umat Islam ke depan akan semakin kompleks. Karenanya, lanjut Menag, seiring kemajuan teknologi informasi dan kondisi masyarakat yang saat ini terus didesak oleh globalisasi seperti egoisme, hedonisme, sekulerisme, individualisme, dan radikalisme berbasis agama, maka menjadi tugas umat Islam untuk membentengi moral masyarakat agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama.
Ia menilai, masyarakat Lampung tidak dapat dilepaskan dari tradisi nilai-nilai agama. Sejarah mencatat bahwa Islam sangat erat dengan adat dan budaya Lampung. Sifat-sifat yang telah diwariskan oleh budaya orang Lampung, harus dikembangkan dengan penanaman nilai-nilai Alquran.
"Dengan adanya penyelenggaraan MTQ di seluruh provinsi di Indonesia, khususnya Lampung, dapat membangun masyarakat yang memiliki karakter dan jati diri yang terpuji," ujarnya.
Lukman mengharapkan pentingnya masyarakat Indonesia, termasuk Lampung, untuk mempertahankan tradisi mengaji (nderes) Alquran selepas Magrib (Gerakan Magrib Mengaji).
Sementara itu, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan MTQ momentum sangat penting dan memiliki nilai strategis dalam upaya menumbuhkembangkan semangat dan minta baca Alquran bagi masyarakat Lampung, guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terhadap isi kandungan Alquran.
"Alquran harus dijadikan pegangan dan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari," katanya.
Menurutnya, MTQ juga dapat membentengi diri dari pemahaman-pemahaman yang menyimpang, seperti paham radikalisme atas nama agama.
"MTQ sekaligus menyiapkan generasi Qurani yang memiliki kemampuan berdakwah Islam yang rahmatan lil alamin sekaligus ajang menyeleksi peserta untuk lanjut ke tingkat nasional dan membawa nama baik Provinsi Lampung," harapnya.
Pelaksanaan MTQ Provinsi Lampung ini merupakan program Pemerintah Daerah yang sifatnya berjenjang, dari bawah sampai tingkat nasional. Menurut Ridho, MTQ merupakan event keagamaan yang menjadi media dakwah dan ajang syiar agama yang efektif dan terbukti menjadi daya dorong yang kuat dalam memacu percepatan pembangunan di daerah.
Walikota Metro Lukman Hakim dalam laporannya menyampaikan perhelatan MTQ ke-43 Tingkat Provinsi Lampung dilaksanakan di Kota Metro dan diikuti sekitar 1.125 orang yang merupakan perwakilan dari kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
"Selain itu MTQ ini menjadi penyejuk dan perekat masyarakat Kota Metro yang akan berulang tahun ke 78," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"MTQ dapat menjadi sarana pembelajaran agar masyarakat Muslim Indonesia senantiasa menjadikan Alquran sebagai imam dan tiang agama dalam kehidupan sehari-hari," kata dia pada pembukaan MTQ ke-43 tingkat Provinsi Lampung, di Kota Metro, Jumat (8/5) malam.
Ia menyebutkan, Alquran adalah sumber nilai dan kearifan, bukan benda pusaka yang hanya diletakan dalam rak-rak museum sejarah.
Tantangan umat Islam ke depan akan semakin kompleks. Karenanya, lanjut Menag, seiring kemajuan teknologi informasi dan kondisi masyarakat yang saat ini terus didesak oleh globalisasi seperti egoisme, hedonisme, sekulerisme, individualisme, dan radikalisme berbasis agama, maka menjadi tugas umat Islam untuk membentengi moral masyarakat agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama.
Ia menilai, masyarakat Lampung tidak dapat dilepaskan dari tradisi nilai-nilai agama. Sejarah mencatat bahwa Islam sangat erat dengan adat dan budaya Lampung. Sifat-sifat yang telah diwariskan oleh budaya orang Lampung, harus dikembangkan dengan penanaman nilai-nilai Alquran.
"Dengan adanya penyelenggaraan MTQ di seluruh provinsi di Indonesia, khususnya Lampung, dapat membangun masyarakat yang memiliki karakter dan jati diri yang terpuji," ujarnya.
Lukman mengharapkan pentingnya masyarakat Indonesia, termasuk Lampung, untuk mempertahankan tradisi mengaji (nderes) Alquran selepas Magrib (Gerakan Magrib Mengaji).
Sementara itu, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan MTQ momentum sangat penting dan memiliki nilai strategis dalam upaya menumbuhkembangkan semangat dan minta baca Alquran bagi masyarakat Lampung, guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terhadap isi kandungan Alquran.
"Alquran harus dijadikan pegangan dan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari," katanya.
Menurutnya, MTQ juga dapat membentengi diri dari pemahaman-pemahaman yang menyimpang, seperti paham radikalisme atas nama agama.
"MTQ sekaligus menyiapkan generasi Qurani yang memiliki kemampuan berdakwah Islam yang rahmatan lil alamin sekaligus ajang menyeleksi peserta untuk lanjut ke tingkat nasional dan membawa nama baik Provinsi Lampung," harapnya.
Pelaksanaan MTQ Provinsi Lampung ini merupakan program Pemerintah Daerah yang sifatnya berjenjang, dari bawah sampai tingkat nasional. Menurut Ridho, MTQ merupakan event keagamaan yang menjadi media dakwah dan ajang syiar agama yang efektif dan terbukti menjadi daya dorong yang kuat dalam memacu percepatan pembangunan di daerah.
Walikota Metro Lukman Hakim dalam laporannya menyampaikan perhelatan MTQ ke-43 Tingkat Provinsi Lampung dilaksanakan di Kota Metro dan diikuti sekitar 1.125 orang yang merupakan perwakilan dari kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
"Selain itu MTQ ini menjadi penyejuk dan perekat masyarakat Kota Metro yang akan berulang tahun ke 78," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015