Palang Merah Indonesia (PMI) membangun dua gudang logistik di wilayah Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) untuk mempermudah dan mempercepat dalam mendistribusikan bantuan kepada para korban gempa pada Senin, (25/1).
"Sebanyak enam relawan dari Tim Logistik PMI Pusat dan daerah dikerahkan dalam respons bencana gempa Sulbar dengan membangun gudang logistik darurat di wilayah Majene dan Mamuju," kata Staf Logistik PMI Pusat Ilham Husnul melalui sambungan telepon, Senin.
Baca juga: PMI-Basarnas fokus cari korban tertimbun puing RS Mitra Mankarra Mamuju
Menurutnya, dengan adanya gudang logistik ini pengaturan distribusi bantuan dan bencana gempa akan dipusatkan di dua gudang tersebut, sebab layanan dan distribusi bantuan merupakan prioritas PMI dalam penanganan bencana.
Gudang tersebut berkapasitas 240 meter persegi dan berfungsi sebagai penyimpanan bantuan dan logistik agar terjaga kondisinya serta lebih cepat dan mudah dalam mendistribusikan berbagai bantuan untuk penanganan pasca-gempa khususnya bagi para penyintas yang tinggal di pengungsian.
Ia mengakui distribusi logistik di Sulbar belum merata seperti hambatan kondisi medan karena banyak pengungsi yang mengungsi di pelosok seperti perbukitan yang sulit di akses, selain itu banyak korban yang kehilangan dokumen penting masyarakat sebagai syarat penerima bantuan pemerintah baik itu KTP, kartu keluarga dan lainnya.
Baca juga: PMI dirikan tenda darurat untuk pengungsi korban gempa di Mamuju
Berdasarkan hasil pendataan cepat (rapid assessment) PMI, sejumlah kebutuhan yang mendesak yakni air bersih, makanan, kesehatan, kelengkapan rumah tangga berupa selimut dan tenda.
Hingga 24 Januari, PMI telah menyalurkan 200 paket perlengkapan keluarga, 200 selimut, 11 ribu potong pakaian, 51.500 masker kain dan medis dan 500 terpaulin. Di sisi lain, PMI melengkapi relawannya dengan alat pelindung diri agar terhindar dari bahaya penularan COVID-19.
Baca juga: PMI distribusikan ribuan logistik bantuan ke lokasi terdampak gempa Sulbar
Dalam hal ini, PMI mengirimkan 1.000 pelindung wajah, 500 sarung tangan karet, penyanitasi tangan serta 100 baju hazmat. Pada sektor pelayanan, PMI telah mendistribusikan 200.900 liter air bersih, melakukan 44 program dukungan psikososial, tujuh pemulihan hubungan keluarga, 647 layanan kesehatan, serta 39 pelayanan ambulans dan pertolongan pertama.
"Bantuan yang disalurkan PMI juga ada yang berasal dari masyarakat, selain itu PMI membuka rekening untuk warga yang ingin ikut berdonasi membantu saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah di Sulbar," tambahnya. (KR-ADR)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Sebanyak enam relawan dari Tim Logistik PMI Pusat dan daerah dikerahkan dalam respons bencana gempa Sulbar dengan membangun gudang logistik darurat di wilayah Majene dan Mamuju," kata Staf Logistik PMI Pusat Ilham Husnul melalui sambungan telepon, Senin.
Baca juga: PMI-Basarnas fokus cari korban tertimbun puing RS Mitra Mankarra Mamuju
Menurutnya, dengan adanya gudang logistik ini pengaturan distribusi bantuan dan bencana gempa akan dipusatkan di dua gudang tersebut, sebab layanan dan distribusi bantuan merupakan prioritas PMI dalam penanganan bencana.
Gudang tersebut berkapasitas 240 meter persegi dan berfungsi sebagai penyimpanan bantuan dan logistik agar terjaga kondisinya serta lebih cepat dan mudah dalam mendistribusikan berbagai bantuan untuk penanganan pasca-gempa khususnya bagi para penyintas yang tinggal di pengungsian.
Ia mengakui distribusi logistik di Sulbar belum merata seperti hambatan kondisi medan karena banyak pengungsi yang mengungsi di pelosok seperti perbukitan yang sulit di akses, selain itu banyak korban yang kehilangan dokumen penting masyarakat sebagai syarat penerima bantuan pemerintah baik itu KTP, kartu keluarga dan lainnya.
Baca juga: PMI dirikan tenda darurat untuk pengungsi korban gempa di Mamuju
Berdasarkan hasil pendataan cepat (rapid assessment) PMI, sejumlah kebutuhan yang mendesak yakni air bersih, makanan, kesehatan, kelengkapan rumah tangga berupa selimut dan tenda.
Hingga 24 Januari, PMI telah menyalurkan 200 paket perlengkapan keluarga, 200 selimut, 11 ribu potong pakaian, 51.500 masker kain dan medis dan 500 terpaulin. Di sisi lain, PMI melengkapi relawannya dengan alat pelindung diri agar terhindar dari bahaya penularan COVID-19.
Baca juga: PMI distribusikan ribuan logistik bantuan ke lokasi terdampak gempa Sulbar
Dalam hal ini, PMI mengirimkan 1.000 pelindung wajah, 500 sarung tangan karet, penyanitasi tangan serta 100 baju hazmat. Pada sektor pelayanan, PMI telah mendistribusikan 200.900 liter air bersih, melakukan 44 program dukungan psikososial, tujuh pemulihan hubungan keluarga, 647 layanan kesehatan, serta 39 pelayanan ambulans dan pertolongan pertama.
"Bantuan yang disalurkan PMI juga ada yang berasal dari masyarakat, selain itu PMI membuka rekening untuk warga yang ingin ikut berdonasi membantu saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah di Sulbar," tambahnya. (KR-ADR)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021