Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok Jawa Barat mendorong masyarakat untuk bisa melakukan gerakan diversifikasi pangan, untuk mendukung ketersediaan pangan saat pandemi COVID-19 di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Kepala DKPPP Kota Depok, Diah Sadiah dalam keterangannya, Senin mengatakan diversifikasi pangan bertujuan mengurangi ketergantungan beras sebagai makanan pokok. Masyarakat bisa beralih mengonsumsi bahan pangan pengganti lainnya sebagai makanan pokok.
"Dengan begitu, kebutuhan beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia bisa berkurang," ujarnya.
Baca juga: UMKM kuliner Depok perlu diberi penyuluhan keamanan pangan
Baca juga: Dampak Strategis Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan Dan Pangan
Diah mengungkapkan terkait persepsi bahwa kenyang harus selalu dengan nasi pun perlu diubah. Sebab nasi dapat digantikan dengan singkong, jagung, ubi dan lainnya
"Kalau misalkan suka makan singkong, jagung, ubi, Alhamdulillah berarti sudah ikut dalam diversifikasi pangan. Karena tidak kalah juga kandungan nutrisinya dengan beras dan bahkan bisa mencegah obesitas dan penyakit diabetes," katanya.
Baca juga: Ekonom UI: Indonesia perlu miliki peta jalan kemandirian pangan
Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat agar mengurangi konsumsi nasi dan beralih ke korbohidrat pengganti. Dengan begitu, dapat menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga beras.
"Jadi, diversifikasi pangan banyak manfaatnya. Bukan hanya menjaga ketahanan pangan, tapi juga dapat menjaga inflasi di Kota Depok" ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kepala DKPPP Kota Depok, Diah Sadiah dalam keterangannya, Senin mengatakan diversifikasi pangan bertujuan mengurangi ketergantungan beras sebagai makanan pokok. Masyarakat bisa beralih mengonsumsi bahan pangan pengganti lainnya sebagai makanan pokok.
"Dengan begitu, kebutuhan beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia bisa berkurang," ujarnya.
Baca juga: UMKM kuliner Depok perlu diberi penyuluhan keamanan pangan
Baca juga: Dampak Strategis Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan Dan Pangan
Diah mengungkapkan terkait persepsi bahwa kenyang harus selalu dengan nasi pun perlu diubah. Sebab nasi dapat digantikan dengan singkong, jagung, ubi dan lainnya
"Kalau misalkan suka makan singkong, jagung, ubi, Alhamdulillah berarti sudah ikut dalam diversifikasi pangan. Karena tidak kalah juga kandungan nutrisinya dengan beras dan bahkan bisa mencegah obesitas dan penyakit diabetes," katanya.
Baca juga: Ekonom UI: Indonesia perlu miliki peta jalan kemandirian pangan
Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat agar mengurangi konsumsi nasi dan beralih ke korbohidrat pengganti. Dengan begitu, dapat menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga beras.
"Jadi, diversifikasi pangan banyak manfaatnya. Bukan hanya menjaga ketahanan pangan, tapi juga dapat menjaga inflasi di Kota Depok" ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021