Pihak berwenang federal menangkap seorang pensiunan petugas pemadam kebakaran dan seorang mahasiswa mode, keduanya dari New York, dan seorang pria dari Iowa pada Senin (18/1) terkait penyerbuan gedung Capitol Amerika Serikat, menurut Biro Investigasi Federal (FBI) dan dokumen pengadilan.

Nicolas Moncada, mahasiswa berusia 20 tahun di Fashion Institute of Technology, ditangkap di rumahnya di Staten Island pada Senin pagi, kata FBI. Sekolah itu berbagi informasi dengan FBI tentang unggahan media sosial yang menunjukkan Moncada di Capitol, menurut laporan media lokal.

Baca juga: Pence akan hadiri pelantikan Biden, Trump tidak akan hadir

Thomas Sweeney dari Freeport, New York, didakwa pada Senin tetapi belum ditahan, kata juru bicara FBI. Sweeney, 53, pensiunan Departemen Pemadam Kebakaran New York pada Oktober, media lokal melaporkan.

Ribuan orang merangsek Capitol AS pada 6 Januari mencoba mencegah Kongres mengesahkan kemenangan politisi Demokrat Joe Biden atas Presiden Donald Trump dari Partai Republik.

Baca juga: Australia mungkin tidak membuka kembali perbatasan karena COVID-19

Otoritas federal telah mengajukan tuntutan pidana terhadap lebih dari 100 orang dalam penyelidikan mereka terhadap perangsekan kantor Capitol dan serangan terhadap polisi. Lima orang tewas dalam kerusuhan itu, termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol.

Leo Kelly ditangkap di Iowa pada Senin setelah wawancara video yang diunggah dalam jaringan internet menggambarkan dia sebagai "salah satu orang-orang pertama yang mendobrak gedung Capitol dan masuk ke dalam dengan lusinan lainnya," menurut dokumen pengadilan.

Baca juga: Pence berjanji menghormati sejarah AS, pastikan pelantikan Biden aman

Kelly, dari Cedar Rapids, menghadapi tuduhan memasuki tempat dengan melanggar hukum dan tuduhan bertindak tidak tertib, menurut dokumen pengadilan.

Di antara 10 orang yang ditangkap selama akhir pekan adalah Timothy Hale-Cusanelli, dari Colts Neck, New Jersey, anggota Cadangan Angkatan Darat AS yang bekerja sebagai pekerja kontrak Angkatan Laut dengan izin keamanan untuk mendapatkan informasi "rahasia" dan akses ke senjata, kata dokumen pengadilan.

Baca juga: Presiden terpilih Biden menerima dosis kedua vaksin COVID-19 Pfizer

Seorang informan mengatakan kepada penyelidik bahwa Hale-Cusanelli adalah "seorang supermasis (pengikut doktrin keunggulan rasial) kulit putih yang dibaiat dan simpatisan Nazi" yang mengunggah video daring yang mengamini opini politik ekstrem.

Sumber: Reuters.

Pewarta: Mulyo Sunyoto

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021