Sejumlah kader muda Nahdlatul Ulama Bogor, Jawa Barat, meluncurkan portal berita bertajuk budaya, wisata, dan lingkungan bernama www.serambinusantara.com, yang bisa diakses sejak Selasa (15/12).

Peluncuran portal berita tersebut ditandai dengan kegiatan Peringatan Haul Sultanul Aulia Tuanku Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, di Pondok Pesantren Arruhama, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Rabu (30/12).

Pendiri serambinusantara.com, Ahmad Fahir, melakukan “soft launching” bersama sejumlah kader Nahdlatul Ulama lainnya, yaitu K.H. Saepul Milah, Rusmana, Nunung Munawaroh, dan Andi Jauhari, bertempat di Perguruan Ma’arif NU di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Jalan Kreteg No 55, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Baca juga: Gus Udin ingatkan bahaya media sosial sebagai alat propaganda

Ahmad Fahir mengungkapkan portal jurnalisme budaya, wisata, dan lingkungan, ia gagas sebagai ikhtiar untuk menjaga dan melestarikan warisan ajaran dan nilai para ulama besar Nusantara dan para leluhur bangsa di tengah masyarakat.

Derasnya arus informasi dan kemajuan akses komunikasi yang berlangsung perlu disikapi dengan tepat, agar tidak menggerus budaya dan melemahkan karakter bangsa.

“Perkembangan media massa dan media sosial dalam beberapa tahun terakhir berlangsung sangat deras. Hal ini perlu disikapi, agar tidak merusak budaya dan menghancurkan pondasi karakter bangsa,” katanya.

Fahir mengatakan setelah pandemi COVID-19 melanda Tanah Air dan semua negara di muka Bumi sejak Maret 2020, mendorong ketergantungan masyarakat terhadap kontak sosial serba digital semakin meningkat drastis.

Ia menganggap pandemi telah mengubah budaya dan gaya hidup masyarakat menjadi serba digital.

Sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama serta orang yang dibesarkan dalam lingkungan budaya Sunda Bogor, Fahir merasa terpanggil ambil bagian dalam menjaga warisan nilai leluhur bangsa melalui portal berita.

Baca juga: NU akan kaji kehalalan daging berbasis sel pada pra-Munas

Ia berharap, keberadaan portal tersebut dapat menjadi media daring yang dapat berperan nyata dalam mencerahkan kehidupan masyarakat, terutama dalam hal budaya, wisata, dan lingkungan.

“Portal berita Serambi Nusantara dikembangkan untuk berpartisipasi melestarikan warisan para ulama NU dan leluhur Sunda Bogor. Bogor adalah akar budaya Nusantara dan kiblat peradaban dunia sejak 5.000 tahun silam. Berbagai warisan besar leluhur Nusantara yang ada di Bogor merupakan aset berharga generasi masa depan bangsa yang harus dilestarikan” ungkap Fahir yang juga anggota tim pendiri Dewan Adat Sunda Langgeng Wisesa itu.

Fahir tercatat sebagai orang yang lama malang melintang di dunia jurnalistik, antara lain pernah menjadi reporter Harian Radar Bogor, Harian Metro Bogor, Harian Jurnal Nasional, Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, staf khusus bidang Infokom Kepala Balitbang Kemendikbud RI, serta kontributor Situs NU Online PBNU.

Ia mengemukakan portal berita Serambi Nusantara tumbuh dari habitat pondok pesantren. Gagasan pengembangan portal, lokasi peluncuran dan dapur kerja redaksi berada di lingkungan pesantren, dengan maksud agar semangat juangnya dapat menyerap dari ajaran nilai leluhur ulama Nusantara serta kearifan lokal karena pesantren tak lain sebagai lembaga khas warisan Bumi Nusantara.

Perguruan Ma'arif NU Ciomas dirintis oleh K.H. Saepul Milah, Ahmad Fahir, Rusmana, dan Jufri Soleh sebagai cikal bakal dan habitat lahirnya portal Serambi Nusantara.

Baca juga: MWC NU Bogor keluarkan lima poin sikap menjawab polemik Konfercab

Pimpinan Pesantren Al-Fatah K.H. Saepul Milah mengharapkan portal berita Serambi Nusantara dapat tumbuh dengan baik, sehingga mampu memberikan edukasi kepada masyarakat. Bukan hanya dalam hal melestarikan ajaran dan nilai para leluhur ulama Nusantara dan pemimpin masa silam bangsa, namun juga mendorong masyarakat agar sadar jurnalistik dan dapat menggunakan media massa maupun media sosial dengan cerdas.

“Perkembangan industri digital sangat deras. Harus diimbangi oleh edukasi, gerakan literasi dan sadar jurnalistik, agar tidak mudah terpapar hoax atau terpengaruh budaya asing yang masuk ke HP selama 24 jam tanpa filter apa pun. Budaya dan karakter bangsa bisa makin rapuh bila kita tidak melakukan sesuatu dalam melindungi budaya bangsa,” ujar mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Bogor ini.

Saepul Milah yang juga sebagai penasihat portal Serambi Nusantara menyampaikan, bila bangsa Indonesia makin kokoh dalam menjaga warisan nilai leluhur ulama Nusantara dan pemimpin bangsa masa silam, ia optimistis ke depan Indonesia akan semakin berkembang dan maju sebagai pusat peradaban dunia Islam.

“Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar di dunia dan satu dari lima negara penduduk terbesar di dunia. Sementara negara-negara Islam di Timur Tengah terus dilanda konflik dan peperangan berkelanjutan. Maka, harapan dunia Islam kini tertuju ke Indonesia.,” ungkap dia.

Oleh karena itu, sambung dia, kehidupan damai dalam kemajemukan khas Nusantara harus terus dijaga dengan baik, sebagai manifestasi terwujudnya visi Islam rahmatan lil’alamin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020