Sydney (Antara/Xinhua-OANA/Antara Megapolitan) - Tiga orang tewas akibat topan kencang yang menerjang Australia dan terus menerpa pantai timur negara itu pada Selasa.

Seorang perempuan dan dua lelaki, semuanya diduga orang yang berusia lanjut, telah meninggal di Dungog di bagian barat New South Wales (NSW), yang telah mencatat curah hujan lebih dari 312 milimeter dalam 24 jam.

Berita itu tersiar setelah tayangan dramatis mengenai satu rumah yang hanyut di jalan di kota kecil tersebut.

Udara tekanan rendah di pantai timur diperkirakan menerpa NSW selama 12 jam sebelum kondisi mereda pada Rabu pagi.

Lebih dari 180.000 rumah tak memperoleh pasokan listrik dan 20 orang telah diselamatkan akibat topan kuat, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang.

Polisi mengatakan lebih dari 20 orang harus diselamatkan dari banjir saat topan terus menerjang NSW, dalam apa yang telah digambarkan sebagai cuaca paling ganas dalam lima tahun.

Polisi mengatakan ribuan pohon telah tumbang dan ratusan tiang listrik toboh, dan petugas pemadam juga harus menghadapi 75 titip kebakaran.

"Sistem cuaca ini mulai reda --kami masih menghadapi angin topan di daerah itu," kata polisi.

"Kami masih menghadapi banyak curah hujan dan ini akan menjadi sore yang sibuk dan menantang," katanya.

Biro Meteorologi telah mencatat angin dengan kecepatan 1.130 kilometer per jam dan mengatakan hujan serta angin kencang masih berlanjut pekan ini, sebab sistem tekanan rendah terbentuk di pantai NSW.

Juru bicara regu pemadam dan pertolongan mengatakan pekan ini adalah yang paling sibuk dalam sejarah.

Penerjemah: Chaidar.    

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015