Cibinong, Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, memprioritaskan program pengentasan kemiskinan di daerah itu dan menargetkan penurunan angka kemiskinan menjadi 5-7 persen pada 2018.
"Melihat data penduduk Kabupaten Bogor yang sudah mencapai 5,3 juta jiwa, ada sekitar 185.000 penduduk miskin yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah," kata Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekertariat Daerah Kabupaten Bogor, Dadang Irfan di Bogor, Selasa.
Dadang Irfan saat rapat evaluasi pemantapan rencana pelaksanan kegiatan penanggulangan kemiskinan tahun 2015, menyebutkan melalui Program 25 Penciri Kabupaten Bogor dan keinginan menjadi kabupaten termaju di Indonesia, pemerintah setempat menargetkan turunnya angka kemiskinan menjadi 5-7 persen pada 2018.
"Cara termudah untuk mengurangi kemiskinan, pemerintah terus meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya alam, SDM dan pariwista," katanya.
Pemkab Bogor juga akan memperbaiki kondisi ketahanan sosial agar upaya pengentasan kemiskinan dapat mencapai hasil.
Sementara itu, Kepala Bagian Pelayanan Sosial (Yansos) Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Makmur Rozak mengatakan rapat evaluasi membahas pemantapan rencana pelaksanan kegiatan penanggulangan kemiskinan tahun 2015.
Rapat bertujuan mempercepat penanggulangan kemiskinan di tahun 2018. Dengan koordinasi dan kerja sama yang baik antar intansi pemerintah, swasta dan peguruan tinggi bisa mendapatkan solusi mempercepat penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor.
"Di sini kami rapat dengan Kementerian Sosial, IPB, Dompet Dhuafa, Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor dan SKPD terkait dalam percepat penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Bogor," katanya.
Ia mengatakan keraguan atas akurasi data rakyat miskin diharapkkan bisa diatasi dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Wasto Suwarno juga menyatakan konsen dengan program penuntasan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Menurut dia, saat ini pihaknya melakukan investasi besar dalam mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bogor.
"Kalau Bupati ingin naik kelas dalam mencapai penurunan angka kemiskinan maka angka kemiskinan harus menurun setiap tahunnya," katanya.
Ia mengatakan upaya menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Bogor memang pekerjaan yang berat. Jika program itu tidak berhasil maka bisa dikatakan Bupati gagal dalam menanggulangi kemiskinan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Melihat data penduduk Kabupaten Bogor yang sudah mencapai 5,3 juta jiwa, ada sekitar 185.000 penduduk miskin yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah," kata Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekertariat Daerah Kabupaten Bogor, Dadang Irfan di Bogor, Selasa.
Dadang Irfan saat rapat evaluasi pemantapan rencana pelaksanan kegiatan penanggulangan kemiskinan tahun 2015, menyebutkan melalui Program 25 Penciri Kabupaten Bogor dan keinginan menjadi kabupaten termaju di Indonesia, pemerintah setempat menargetkan turunnya angka kemiskinan menjadi 5-7 persen pada 2018.
"Cara termudah untuk mengurangi kemiskinan, pemerintah terus meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya alam, SDM dan pariwista," katanya.
Pemkab Bogor juga akan memperbaiki kondisi ketahanan sosial agar upaya pengentasan kemiskinan dapat mencapai hasil.
Sementara itu, Kepala Bagian Pelayanan Sosial (Yansos) Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Makmur Rozak mengatakan rapat evaluasi membahas pemantapan rencana pelaksanan kegiatan penanggulangan kemiskinan tahun 2015.
Rapat bertujuan mempercepat penanggulangan kemiskinan di tahun 2018. Dengan koordinasi dan kerja sama yang baik antar intansi pemerintah, swasta dan peguruan tinggi bisa mendapatkan solusi mempercepat penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor.
"Di sini kami rapat dengan Kementerian Sosial, IPB, Dompet Dhuafa, Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor dan SKPD terkait dalam percepat penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Bogor," katanya.
Ia mengatakan keraguan atas akurasi data rakyat miskin diharapkkan bisa diatasi dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Wasto Suwarno juga menyatakan konsen dengan program penuntasan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Menurut dia, saat ini pihaknya melakukan investasi besar dalam mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bogor.
"Kalau Bupati ingin naik kelas dalam mencapai penurunan angka kemiskinan maka angka kemiskinan harus menurun setiap tahunnya," katanya.
Ia mengatakan upaya menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Bogor memang pekerjaan yang berat. Jika program itu tidak berhasil maka bisa dikatakan Bupati gagal dalam menanggulangi kemiskinan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015