Surabaya (Antara Megapolitan) - La Nyalla Mattalitti terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Pria yang sebelumnya menjadi Wakil Ketua Umum PSSI ini menang mutlak atau mendapatkan 92 suara dari 106 pemilik suara sah yang mengikuti KLB. Sedangkan sisa suaranya yaitu 14 direbut oleh Syarif Bastaman.
Pemilihan Ketua Umum PSSI pada KLB yang diwarnai demo oleh pendukung Persebaya 1927 terbilang datar karena persaingan kurang seimbang setelah beberapa calon yang mempunyai basis dukungan mengundurkan diri.
Salah satu kandidat terkuat yang mengundurkan diri adalah Joko Driyono. Pria yang saat ini menjabat sebagai Sekjen PSSI sebenarnya mendapatkan dukungan dari pemilih suara yang menginginkan Ketua Umum PSSI adalah orang yang paham dengan Liga.
Bahkan sosok Joko Driyono masuk dari calon yang memiliki kriteria yang diinginkan oleh mantan Ketua Komite Normalisasi dan mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar. Bahkan juga mendapatkan dukungan dari manajer Persib Bandung Umuh Muchtar.
Meski sudah terpilih ketua baru, kepengurusan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti terancam tidak mendapatkan legalitas dari pemerintah. Apalagi Menpora Imam Nahrawi disaat KLB berlangsung membekukan PSSI.
Dampak dari pembekuan tersebut, pemerintah berencana membentuk Tim Transisi yang akan mengelola semua aktifitas persepakbolaan nasional yang selama ini dikendalikan oleh PSSI.
Menanggapi pembekuan PSSI oleh pemerintah, ketua terpilih La Nyalla Mattalitti menegaskan jika induk organisasi sepak bola Indonesia tetap berjalan.
"Saya 'gak' merasa dibekukan. PSSI tetap jalan meski tidak di bawah Kemenpora. Yang jelas kami akan konsultasi dulu dengan tim hukum PSSI," kata La Nyalla Mattalitti usai pemilihan.
Pria yang juga menjabat Ketua Kadin Jawa Timur itu menegaskan jika telah dibekukan pemerintah pihaknya akan tetap menjalankan roda kepengurusan induk organisasi sepak bola Indonesia dalam empat tahun kedepan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Pria yang sebelumnya menjadi Wakil Ketua Umum PSSI ini menang mutlak atau mendapatkan 92 suara dari 106 pemilik suara sah yang mengikuti KLB. Sedangkan sisa suaranya yaitu 14 direbut oleh Syarif Bastaman.
Pemilihan Ketua Umum PSSI pada KLB yang diwarnai demo oleh pendukung Persebaya 1927 terbilang datar karena persaingan kurang seimbang setelah beberapa calon yang mempunyai basis dukungan mengundurkan diri.
Salah satu kandidat terkuat yang mengundurkan diri adalah Joko Driyono. Pria yang saat ini menjabat sebagai Sekjen PSSI sebenarnya mendapatkan dukungan dari pemilih suara yang menginginkan Ketua Umum PSSI adalah orang yang paham dengan Liga.
Bahkan sosok Joko Driyono masuk dari calon yang memiliki kriteria yang diinginkan oleh mantan Ketua Komite Normalisasi dan mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar. Bahkan juga mendapatkan dukungan dari manajer Persib Bandung Umuh Muchtar.
Meski sudah terpilih ketua baru, kepengurusan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti terancam tidak mendapatkan legalitas dari pemerintah. Apalagi Menpora Imam Nahrawi disaat KLB berlangsung membekukan PSSI.
Dampak dari pembekuan tersebut, pemerintah berencana membentuk Tim Transisi yang akan mengelola semua aktifitas persepakbolaan nasional yang selama ini dikendalikan oleh PSSI.
Menanggapi pembekuan PSSI oleh pemerintah, ketua terpilih La Nyalla Mattalitti menegaskan jika induk organisasi sepak bola Indonesia tetap berjalan.
"Saya 'gak' merasa dibekukan. PSSI tetap jalan meski tidak di bawah Kemenpora. Yang jelas kami akan konsultasi dulu dengan tim hukum PSSI," kata La Nyalla Mattalitti usai pemilihan.
Pria yang juga menjabat Ketua Kadin Jawa Timur itu menegaskan jika telah dibekukan pemerintah pihaknya akan tetap menjalankan roda kepengurusan induk organisasi sepak bola Indonesia dalam empat tahun kedepan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015