Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah melarang semua penerbangan dari Inggris ketika negara Eropa memerangi virus COVID-19 yang lebih menular.

Semua penerbangan Inggris ke Filipina ditangguhkan mulai 24 Desember hingga 31 Desember, kata Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque dalam sebuah pernyataan.

Semua penumpang yang telah berada di Inggris dalam 14 hari terakhir tepat sebelum kedatangan ke Filipina, termasuk mereka yang transit, juga dilarang memasuki negara tersebut untuk jangka waktu yang sama.

Baca juga: Saham Inggris melemah, indeks FTSE 100 terpangkas 1,73 persen

Filipina akan menerima 30 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan perusahaan Farmasi asal Amerika Serikat (AS), Novavax, pada Juli 2021, demikian menurut pejabat tinggi negara itu pada Senin.

"Sebanyak 30 juta dosis vaksin dari Novavax yang diproduksi di India sudah dijamin, kemungkinan tanpa uang muka," kata Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin dalam wawancara dengan CNN Filipina.

Baca juga: WHO terus gali informasi mengenai varian baru virus corona di Inggris

Locsin menyebut bahwa informasi tersebut ia peroleh dari Institut Serum India, produsen vaksin terbesar di dunia, dan bahwa perjanjian soal pasokan kemungkinan akan disepakati sebelum akhir tahun.

Sejauh ini belum ada komentar dari institut tersebut, yang pada Agustus lalu memasuki perjanjian terkait lisensi dan pasokan dengan Novavax untuk pengembangan dan komersialisasi calon vaksinnya .

Baca juga: Mahasiswa Sekolah Bisnis IPB ikuti summer program di Philipina

Meskipun berbicara dengan sejumlah produsen vaksin, hingga saat ini Filipina baru menandatangani satu kesepakatan soal pasokan vaksin, yakni dengan bantuan dari sektor swasta untuk mendapat 2,6 juta dosis vaksin dari AstraZeneca.

Sumber : Reuters.

Pewarta: Azis Kurmala

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020