Bogor, (Antara Megapolitan) - Polsek Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merekonstruksikan kasus pembunuhan terhadap pelajar SMA Muhammad Ardiansyah alias David (17) yang dilakukan oleh Stk (16).

"Rekonstruksi dilakukan di sini (halaman mapolsek) demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap tersangka," kata Kapolsek Sukaraja Kompol Hida Tjahjono di Sukaraja, Rabu.

Ia mengatakan dalam rekonstruksi ada beberapa adegan pembacokan yang dilakukan tersangka. Pembacokan berawal ketika pelaku bersama 6 temannya dengan menggunakan 3 sepeda motor membawa senjata tajam. Ketika diperjalan pelaku dan rekannya bertemu dengan rombongan korban yang berjumlah 4 orang di dekat minimaret.

"Dua orang pelaku yang membawa celurit langsung turun dari motor dan mengejar korban. Ketiga teman korban berhasil melarikan diri. Korban tersungkur saat lari dan terkena bacokan senjata tajam," katanya.

Ia mengatakan motif pembunuhan tersebut karena tersangka naik pitam setelah korban mengejek pelaku. Dalam rekonstruksi itu ada 17 kali adegan yang bermula pada Minggu (05/04/15) pukul 03.00 WIB di depan sebuah minimarket di Perumahan Cilebut 2, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

"Dari kronologi terungkap seorang pelaku berinisal RC dan belum tertangkap," katanya.

Menurut keterangan salah seorang pelalu Ard, salah satu pelaku berinisial RC juga mempunyai peran dalam perkelahian geng remaja yang mengakibatkan David (17) meninggal dunia.

Sementara itu, Humas Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Ronny Kusmaya mengatakan, "Kami dari Dinas Pendidikan sudah mengantisipasi tawuran antara pelajar dengan membentuk 1.200 satgas pelajar.

Satgas Pelajar yang terdiri dari tokoh masyarakat, kepala desa, lurah, guru, TNI hingga kepolisian sudah ditempatkan didaerah rawan tawuran untuk menurunkan angka tauran pelajar.

"Tetapi para pelajar ini pintar, saat ini mereka melakukan aksi tawuran pada malam hari karena Satgas Pelajar juga memiliki keterbatasan waktu. Jadi kami kecolongan pada malam hari karena mereka sudah melepas seragam sekolahnya," katanya.

Ia mengharapkan orang tua berperan aktif dalam menjaga dan melarang anak keluar larut malam.

Menurut data yang diperoleh dari Polsek Sukaraja, keenam pelaku bernama Ftur alias Stk siswa kelas 3 SMP Siliwangi, Rzk kelas 2 SMK Taruna Terpadu, Izh kelas 1 SMUN 1 Bojonggede, Iqbl kelas 2 SMK Mekanik dan Frs siswa kelas 1 SMK Tri Dharma 2.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015