Bogor, (Antara Megapolitan) - Bagian Humas Sekretariat Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, memanfaatkan media sosial untuk fungsi kehumasan sebagai salah satu upaya memperkuat komunikasi dengan masyarakat serta antarsatuan kerja perangkat daerah (SKPD). "Kita manfaatkan media sosial Twitter untuk menjalankan fungsi-fungsi kehumasan masing-masing SKPD," kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bogor Encep Moh Ali Alhamidi di Bogor, Senin. Ia mengatakan saat ini sudah seluruh SKPD di Kota Bogor memiliki akun Twitter. Jumlahnya 48 akun ditambah 68 milik kelurahan serta akun pribadi milik pejabatan pemerintah seperti Wali Kota Bima Arya Sugiarto dan beberapa pejabat strategis lainnya. "Untuk menggerakkan media sosial dalam menjalankan fungsi kehumasan, diperlukan juru bicara digital," katanya. Dijelaskannya, juru bicara digital yang dimaksudkan adalah petugas administrasi yang memiliki tanggung jawab untuk memposting segala kegiatan di akun twitter milik instansinya, mengetahui cara me-mention akun lain agar saling terkoneksi, dan memberikan tanda hastag dengan program-program milik pemerintah. Ia mengatakan belum semua SKPD memiliki juru bicara digital, sehingga perlu penguatan untuk melatih salah seorang petugas admin agar akun twitter milik masing-masing SKPD aktif setiap saat. Minimal setiap SKPD miliki satu orang juru bicara digital. "Dalam waktu dekat kita kembali akan memberikan latihan kepada juru bicara digital di masing-masing SKPD," katanya. Menurut Encep jika seluruh OPD/SKPD sudah memiliki akun twitter maka dalam waktu satu bulan akun tersebut sudah bisa digunakan sebagai media komunikasi aktif antara pejabat pemerintahan dengan warganya. Melalui akun tersebut setiap SKPD berlomba-lomba memperlihatkan program-program yang dijalankannya, hal tersebut akan memotivasi SKPD lainnya untuk giat bergerak. "Twitter dipilih karena perkembangan media sosial itu sedang meningkat dibandingkan Facebook," katanya. Ia menambahkan segala kegiatan yang diposting oleh masing-masing SKPD akan ditautkan dengan tanda pagar (hastag) #BogohKaBogor yakni gerakan cinta ke Bogor yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Bogor dalam mengajak peran serta masyarakat berbuat positif membangun Bogor lebih bersih, nyaman dan indah. Tenaga ahli bidang komunikasi Pemerintah Kota Bogor, Hariqo Wibawa Satria memberikan pemaparan tentang juru bicara digital untuk mengakselerasikan penggunaan media sosial di lingkan pemerintah daerah. Hariqo mengatakan penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi langsung dengan masyarakat dianggap penting karena diperkirakan dalam 10 tahun pengguna internet akan merata di seluruh belahan dunia. "Untuk menggunakan media sosial tidak perlu orang bergelar tinggi, tapi hanya butuh orang yang mempunyai tingkat kesabaran yang baik. Sekarang ini eranya banyak bicara banyak bekerja," katanya. Hariqo juga memberikan masukan mengenai cara mengelola Twitter dengan baik, mulai dari "log in", posting tweet, sampai ke rating tanda pagar (tagar). "Intinya sebelum menunjuk juru bicara digitalnya, harus ada penekanan pada mesinnya atau pengelola atau juru bicara digitalnya agar memperlajari Undang-Undang KIP, ITE, serta visi dan misi Pemerintah Kota Bogor," katanya. Menurutnya, tidak mudah mencari pengelola media sosial untuk SKPD. Ada kendalam sumber daya manusia dan pengurangan tupoksi lainnya karena belum adanya bidang khusus untuk juru bicara digital. Ia menambahkan juru bicara digital masing-masing OPD juga harus memiliki etika, normal, psikologi media sosial agar dalam pengelolaan media sosial dapat tidak terjadi salah posting atau "tweet". "Kkonten yang akan disajikan disesuaikan dengan masing-masing OPD. Humas Pemkot sedang menyusun mana yang boleh dan tidak bolehnya. Muaranya pada pelayanan masyarakat," kata dia. "Hakikatnya setiap warga Kota Bogor adalah juru bicara digital bagi Kota Bogor," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015