Wali Kota Bogor Bima Arya mengingatkan dinas kesehatan setempat dan dinas terkait untuk segera menyiapkan rumah sakit darurat guna mengantisipasi terus meningkatnya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.
"Dinas Kesehatan harus segera mencari tempat untuk rumah sakit darurat perawatan pasien kasus positif COVID-19," kata Bima Arya di Kota Bogor, Rabu.
Baca juga: Pemkot Bogor kembali perpanjang PSBMK hingga 8 Desember
Menurut Bima Arya, terus meningkatnya warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19, harus segera diantisipasi, dengan cara menurunkan jumlah kasus positif, juga dengan menyiapkan rumah sakit darurat.
Dinas Kesehatan, kata dia, bisa mencari gedung yang kosong untuk diubah fungsinya menjadi rumah sakit darurat, seperti BNPB menyiapkan Wisma Atlet di Kemayoran Jakarta, untuk rumah sakit darurat.
"Cari gedung kosong yang bisa difungsikan sebagai rumah sakit darurat. Kalau perlu GOR Pajajaran ditutup sementara dan dijadikan rumah sakit darurat," katanya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor bertambah 48 orang
Bima juga mengingatkan dinas terkait lainnya, untuk mencari solusi alternatif guna mengatasi kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.
Bima Arya menyatakan hal itu setelah mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, serta Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, soal perkembangan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor serta ketersediaan ruang rawat di rumah sakit maupun tempat isolasi khusus di PPSDM Lido di Kabupaten Bogor.
Dari laporan tersebut, menurut Bima, pertambahan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor masih tinggi, rata-rata sekitar 40-an kasus positif per hati.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor catat ada tambahan 37 kasus positif COVID-19
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan, kasus positif COVID-19 trennya masih tinggi. Penularannya, terutama dari klaster keluarga dan klaster perkantoran.
Menurut Retno, kasus aktif COVID-19 di Kota Bogor saat ini masih tinggi yakni 530 kasus. Ketersediaan tempat tidur untuk pasien kasus positif di Kota Bogor ada 407 tempat tidur, sedangkan di pusat isolasi di Gedung PPSDM BNN di Lido ada 100 tempat tdur dan terisi 53 persen.
Menurut Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chadir, di RSUD Kota Bogor ada sebanyak 120 tempat tidur untuk perawatan pasien positif COVID-19, yakni 114 tempat tidur di ruang isolasi serta enam tempat tidur di ruang ICU. "Di RSU Kota Bogor, saat ini terus 96 pasien COVID-19, yakni enam pasien di ICU dan 90 pasien di ruang isolasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Dinas Kesehatan harus segera mencari tempat untuk rumah sakit darurat perawatan pasien kasus positif COVID-19," kata Bima Arya di Kota Bogor, Rabu.
Baca juga: Pemkot Bogor kembali perpanjang PSBMK hingga 8 Desember
Menurut Bima Arya, terus meningkatnya warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19, harus segera diantisipasi, dengan cara menurunkan jumlah kasus positif, juga dengan menyiapkan rumah sakit darurat.
Dinas Kesehatan, kata dia, bisa mencari gedung yang kosong untuk diubah fungsinya menjadi rumah sakit darurat, seperti BNPB menyiapkan Wisma Atlet di Kemayoran Jakarta, untuk rumah sakit darurat.
"Cari gedung kosong yang bisa difungsikan sebagai rumah sakit darurat. Kalau perlu GOR Pajajaran ditutup sementara dan dijadikan rumah sakit darurat," katanya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor bertambah 48 orang
Bima juga mengingatkan dinas terkait lainnya, untuk mencari solusi alternatif guna mengatasi kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.
Bima Arya menyatakan hal itu setelah mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, serta Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, soal perkembangan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor serta ketersediaan ruang rawat di rumah sakit maupun tempat isolasi khusus di PPSDM Lido di Kabupaten Bogor.
Dari laporan tersebut, menurut Bima, pertambahan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor masih tinggi, rata-rata sekitar 40-an kasus positif per hati.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor catat ada tambahan 37 kasus positif COVID-19
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan, kasus positif COVID-19 trennya masih tinggi. Penularannya, terutama dari klaster keluarga dan klaster perkantoran.
Menurut Retno, kasus aktif COVID-19 di Kota Bogor saat ini masih tinggi yakni 530 kasus. Ketersediaan tempat tidur untuk pasien kasus positif di Kota Bogor ada 407 tempat tidur, sedangkan di pusat isolasi di Gedung PPSDM BNN di Lido ada 100 tempat tdur dan terisi 53 persen.
Menurut Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chadir, di RSUD Kota Bogor ada sebanyak 120 tempat tidur untuk perawatan pasien positif COVID-19, yakni 114 tempat tidur di ruang isolasi serta enam tempat tidur di ruang ICU. "Di RSU Kota Bogor, saat ini terus 96 pasien COVID-19, yakni enam pasien di ICU dan 90 pasien di ruang isolasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020